Fadlyrahman’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

JALAN-JALAN KE RANAH MINANG

Pada libur akhir tahun 2017 kali ini jalan-jalan ke Ranah Minang. Pada mulanya berencana berangkat pada tanggal 03 Februari 2019, dicoba Tarik mundur berangkat pada tanggal 31 Desember 2017. Namana rejeki walau ada tambahan biaya, tiket bias dipercepat keberangkatannya jadi tanggal 31 Desember 2017.

Tiba di Bandara Minangkabau Interantional dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11:00 wib langsung menuju kota Padang. Kebetulan sampai kota Padang sudah mulai masuk sholat Dzuhur. Mampir sebentar ke Masjid Raya Sumatera Barat yang baru dibangun dan masih ada perbaikan disana sini.

Terakhir ke kota padang 5 tahun yang lalu, bangunan masjid ini masih belum selesai. Masjid yang sekarang menjadi icon Sumatera Barat ini mempunyai bentuk bangunan khas Minangkabau dengan coraknya. Bangunannya yang sedikit seperti begonjong kelihatan eksotis.

Dihalaman masjid, ada beberapa pedagang yang menjajakan makanan khas minang diantaranya Salalauk, Kepiting Goreng, sate udang dan lainnya. Pilihan makanan yang dbeli adalah salalauk dan kepiting goreng yang menemani perjalanan kami ke kota Pariaman setelah meletakkan tas terlebih dahulu di penginapan.

Dan tiba di pariaman siang menjelang sore. Kegiatan disana tidak banyak selain untuk silaturahim dengan sanak saudara dan ziarah ke kuburan orang tua istri. Dan yang juga tidak kalah penting adalah mencari makanan ringan khas Pariaman untuk dibawah ke Jakarta.

Sedikit cerita tentang Pariaman. Selain kota yang dikenal tabuiknya juga dikenal dengan pantai yang indah. Apabila ingin menikmati gulai kepala ikan enak, bisa menikmati di warung yang ada sepanjang pantai kata.

===================

Hari kedua 1 Januari 2018, pagi-pagi setelah sarapan berangkat menuju bukit tinggi. Sebenarnya mau berangkat sehari sebelumnya ke bukit tinggi namun ada saran besoknya berhubung malam tahun baru bukit tinggi akan ramai begitu juga jalan menuju bukit tinggi akan macet parah. Saran tersebut kami turutkan dan baru berangkat tanggal 1 Januari pagi.

Perjalanan dari Padang menuju bukit tinggi melewati air terjun lembah anai yang posisinya dipinggir jalan raya padang bukit tinggi. Banyak pengendara yang meminggirkan kendaraannya untuk menikmati air terjun. Di pinggir air terjun banyak pengunjung yang berphoto untuk tidak kehilangan momen tersebut.

Kami memang sengaja tidak mampir di lembah anai karena jam 12 siang sudah harus sampai bukit tinggi. Informasinya keluarga yang di bukit tinggi sudah menunggu dan sengaja masak makanan khas ranah minang untuk menyambut kedatangan kami.

Perjalanan mulai tersendat di padang panjang. Kemacetan jalan menuju bukit tinggi mau tak mau harus dinikmati. Sekali sekali memotret rumah gadang yang kami lewati sepanjang jalan padang panjang. Dan tiba di bukit tinggi jam 2 siang.

Rasa lapar dan lelah terobati setelah menikmati hidangan dan mengobrol melepas rindu dengan keluarga bukit tinggi.

Saya sudah dua kali ke bukit tinggi. Keduanya dengan istri saya Afifah Dewi. Dan keduanya menginap dirumah abang ipar saya Bang Abrar. Tahun ini adalah tahun istimewa, ke bukit tinggi sudah bertiga dengan si cantik Hana.

Hana sangat menikmati suasana bukit tinggi, apalagi pada saat menjelang malam hari setelah ketibaan, kami mengunjungi jam gadang. Cahaya lampu jam gadang yang berubah-rubah warna menarik hati Hana. Apalagi di sekitar jam gadang banyak bendi yang terpakir bersama kuda-kudanya.

Tidak jauh dari situ, persisnya didepan jam gadang terlihat sebuah bagunan yang bekas terbakar. Belum berapa lama, pasar atas bukit tinggi terbakar. Untuk sekian kalinya pasar ini terbakar. Biasanya pasar ini menjual beragam pakaian hasil karya pengrajin ranah minang.

===================

Hari kedua di bukit tinggi. Pagi-pagi sudah berjalan kaki. Niatnya olahraga pagi berjalan kaki di sekitaran lingkungan rumah bang Ab tempat kami menginap. Olahraga sambil menikmati suasana pagi Bukit tinggi. Terkadang langkah berhenti ambil photo beberapa bangunan lama yang masih terawat. Bangunannya tidak hanya perkantoran saja, ada juga rumah tinggal yang masih menampilkan bangunan gaya lama.

Langkah juga terhenti saat melihat tulisan yang menunjukan ada sebuah taman disana. Tulisannya cukup besar, yang menandakan taman tersebut ada yang menarik yang harus dikunjungi.

Namanya Taman Ngarai Maaram. Tamannya bersih, ada tempat bermain anak dan tempat duduk untuk orang beristirahat. Pagi itu hanya mendapatkan satu orang tua yang sedang berolahraga pagi, seorang ibu dengan dua orang anaknya yang sedang bermain dan petugas kebersihan taman yang sedang menyapu dedaunan yang jatuh di tanah.

Paling menarik adalah Panorama belakang taman yang masih diselimuti kabut namun terlihat indah. Ada jembatan kecil diujung taman untuk pengunjung bisa menikmati panorama alam Ngarai. Setelah puas menikmati pemandangan indah bukit tinggi dari belakang Taman Ngarai Maaram, saatnya bali ke rumah.

Rencananya mau ikut antar kak Vira kembali ke Pesantren. Berhubung masa libur anak sekolah di Bukit tinggi dan sekitarnya sudah selesai. Kak Vira belajar di Pondok Pesantren Muallimin Kamang Magek.

Berangkat pagi menjelang siang. Pesantren yang lingkungannya dikelilingi Bukit barisan dan hamparan sawah-sawah yang tanaman padinya sedang tumbuh dan belum siap panen, melengkapi ketenangan disekitarnya. Melihat kerbau yang mandi dikubangan juga menjadi hiburan tersendiri. Burung-burung terbang disekitarnya dan terkadang sekali-sekali hinggap dipundak kerbau-kerbau yang sedang asik berendam.

Tidak jauh dari sana juga terdapat tugu memperingati perang Kamang. Perang yang berawal dari penolakan masyarakat kamang terhadap peraturan pungutan pajak oleh pemerintah Hindia Belanda membuat Kamang bergolak.

===================

Dari Kamang menuju Nagari Koto Gadang. Sebelum berangkat ke Minangkabau, memang sudah ada niatan untuk mengunjungi Nagari ini. Nagari yang melahirkan tokoh-tokoh besar ini sangat menarik hati. Apalagi banyak buku sejarah yang menceritakan Nagari ini. Sebelum ke Nagari Koto Gadang, mampir sebentar di Ngarai. Sebelumnya hanya melihat ngarai dari atas panorama atau pintu utama lubang jepang.

Kami tidak lama ditempat ini dan melanjutkan perjalanan ke Nagari Koto Gadang. Jalan  yang berkelok melewati rimbunan perpohonan dan mendaki. Sekali sekali supir yang membawa kami membunyikan klakson ketika jalan belok kekiri maupun ke kanan untuk mengingatkan kendaraan yang didepan begitu juga sebaliknya.

Sampai di nagari Sianok di sambut dengan bangunan Indah Masjid Jamik Sianok dan rumah-rumah panggung bergaya lama. Semua itu menandakan bahwa kami sebentar lagi memasuki Nagari Koto Gadang. Dan memang benar tidak beberapa lama bangunan bersejarah rumah Kerajinan Amai Setia yang didirikan Rohana Kudus berdiri persis dipinggir jalan. Kami berhenti sesaat, tapi sayang Rumah tersebut sedang tutup.

Mobil kembali berjalan perlahan-lahan. Sambil menikmati suasana asri Nagari Koto Gadang yang dikelilingi Bukit barisan dan hamparan sawah sawah. Dari tempat yang saya kunjungi di Ranah Minang, Dua suasana perbukitan dan hamparan sawah selalu ada. Ranah minang dianugerah Allah Swt diberi alam yang indah. Ranah Minang punya pantai yang panjang dan punya wilayah indah yang dikelilingi perbukitan. Apabila ke Ranah Minang, suasana keduanya bisa dapat.

Mobil terhenti didepan tugu tulisan Nagari Koto Gadang. Persis di depa tugu terdapat bangunan begonjong. Bangunan yang dipergunakan sebagai Balai Adat Nagari Koto Gadang. Bangunan berciri khas Minangkabau itu diresmikan oleh Yahya Datuk Kayo yang merupakan salah satu tokoh besar Koto Gadang yang pernah menjadi anggota dewan atau Volksraadsh pada zaman Hindia Belanda dulu.

Rasa keingintahuan nagari ini dengan bertanya ke beberapa orang disana rumah tokoh besar lainnya, rumah Haji Agus Salim Diplomat Ulung Republik Indonesia. Termasuk salah satunya bertanya dengan penjual sate yang berdagang disitu. Beliau mengatakan  Rumah pahlawan besar itu tidak jauh dari sana, bisa berjalan kaki.

Dari tugu kami berdiri, berjalan lurus beberapa meter lalu ketemu pertigaan belok kiri. Ketemu rumah gadang yang disebelahnya ada rumah besar bergaya lama. Rumahnya terawatt baik. Di rumah itu lahir Haji Agus Salim. Keluar seorang perempuan muda dari rumah gadang dan bertanya kepada kami, apakah mau berkunjung ke rumah agus salim. Kami bilang iya. Dia masuk dan tidak lama kemudian kembali keluar dengan membawa anaknya  lalu turun dari rumah gadang menuju rumah agus salim. Lalu membuka pintu dan mempersilahkan kami masuk.

Masuk ke dalam ruangan membayangkan tokoh besar itu saat berada rumah ini. Banyak potret-potret agus salim dan keluarganya terpampang di dinding rumah. Beberapa perkakas rumah terlihat masih terawat walau sudah terlihat kuno. Walau tidak begitu lama kami di rumah itu namun meninggal kesan tersendiri. Siapa pun yang ingin melihat dan masuk rumah ini, keluarga agus salim dipersilahkan dengan tangan terbuka tanpa ada pamrih. Mereka mengetahui bahwa Haji Agus Salim adalah salah satu tokoh yang banyak pengagumnya.

===================

Hari ketiga di bukit tinggi. Melihat Istana Bung Hatta dari dekat yang tidak jauh dari Jam Gadang. Istana yang digunakan oleh wakil presiden Bung Hatta saat masa-masa agresi militer belanda ke Indonesia dan juga digunakan sebagai basis Pemerintah Darurat Republik Indonesia.

Didepan istana terdapat Taman Monumen Bung Hatta. Ada beberapa petuah sang proklamator yang dituang pada beberapa prasasti. Bunga-bunga yang sedang mekar mempercantik taman. Istana yang berada dibelakangnya tertutup rapat, tidak boleh masuk kecuali pegawai istana. Bangunan istana hanya bisa diphoto melalui gerbang kecil sebelah kiri.

Kalau berbicara tentang Bung Hatta, tidak elok rasanya tidak mengunjungi rumah kelahiran beliau. Rumah yang terletak di jalan Soekarno Hatta itu tidak jauh dari Istana bung Hatta. Berjalan kaki melewati taman Jam Gadang lalu melewati Pasar Atas.

Berhubung masih di lingkungan pasar atas dan waktu juga sudah mulai menjelang siang. Lebih enak makan siang dulu sebelum ke rumah Bung Hatta. Kalau tidak makan nasi kapau rasanya belum syah. Dipasar atas terdapat tempat khusus makan nasi kapau. Setelah menyantap nasi kapau di Los Lambuang Pasar Lereng dengan lauk ayam sambal lado, kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah kelahiran bung hatta.

Hanya berjalan kaki dari pasar atas tiba di rumah kelahiran bung hatta. Rumah dengan gaya lama itu terlihat terawat baik. Banyak pengunjung yang mendatangi rumah tersebut. Rumah yang sudah dialihkan sebagai museum tersebut yang didalammnya terdapat benda-benda peninggalan keluarga besar bung hatta. Tampak potret bung hatta yang sedang tersenyum menyambut tamu, terdapat pula photo keluarga bung hatta lainnya.

Belakang rumah bung hatta juga tidak kalah menariknya. Ciri khas belakang rumah zaman dahulu, terdapat kamar pembantu, dapur, kamar mandi serta kandang kuda dan bendi. Ruang makan keluarga yang dilengkapi alat-alat makan keluarga besar tersebut. Dari ruang makan kita bias naik ke lantai 2 rumah bung hatta.

Mobil jemputan datang untuk melanjutkan melancong di Ranah Minang. Tujuannya ke Lembah Harau di kabupaten Lima Puluh Koto. Perjalanan dari Bukit Tinggi memakan waktu 1,5 jam dengan melewati kota Payakumbuh. Dan tidak berapa lama kemudian kami tiba di Lembah Harau yang disambut hamparan sawah dan perbukitan batu granit yang indah. Rasanya tidak mau melepas pemandangan indah itu. Dilengkapi dengan air terjun yang jatuh di beberapa sudut perbukitan batu granit semakin eksotis tempat ini.

Panorama indah itu semakin indah terlihat rumah gadang khas minangkabau tampak berdiri, yang menandakan bahwa panorama yang kami nikmati saat ini ada di ranah minang.

Salah satu air terjun kami kunjungi. Rencana awal mau mandi di salah satu kolam air terjun ini, tapi air yang terasa dingin menunda keinginan tersebut. Ingin rasanya tinggal lebih lama ditempat ini. Namun apa daya untuk kunjungan kali ini kami mengurungkan niat itu, berhubung kamis siang kami harus kembali ke Padang.

===================

Pagi-pagi sudah jalan ke Benteng Fort de Kock. Masih ada waktu untuk jalan-jalan sebelum berangkat ke Padang. Letak benteng Fort de Kock tidak jauh dari tempat kami menginap. Tiba di Gerbang Benteng disambut suara burung. Ada banyak burung disitu. Sepertinya benteng ini juga berfungsi sebagai taman atau kebun binatang khusus burung.

Benteng yang dilengkapi dengan meriam-meriam mengelilingi bangunan benteng. Ada meriam berukuran besar dan ada juga yang kecil. Dibeberapa sudut juga disediakan pondok-pondok. Jalan setapak juga mengelilingi taman yang berfungsi untuk memudahkan pengunjung berjalan menikmati suasana benteng.

Benteng yang terhubung dengan kebun binatang Bukit Tinggi yang dihubungi jembatan untuk menuju ke sana. Menyebrangi jembatan menuju Kebun Binatang Bukit Tinggi setelah menikmati suasana asri benteng Fort de Kock.

Atap Gonjong Rumah gadang yang berada di kebun binatang tampak gagah menyambut pengunjung. Bangunan yang berfungsi sebagai museum berisikan benda-benda bersejarang Minangkabau. Suasana Kebun binatang Bukit Tinggi yang kami kunjungi saat ini berbeda dengan sebelumnya kami kunjungi. Ada beberapa perubahan terutama kolam yang berada ditengah kebun binatang atau persis depan Museum. Sepertinya sengaja dibuat untuk memanjakan pengunjung yang ingin berphoto dengan latar yang beragam.

Atraksi beri makan burung merpati juga sesuatu hal yang baru. Ada penjual jagung khusus makanan burung merpati disitu. Beberapa sudut juga disediakan bangku gantung. Kebun binatang yang penghuninya terlengkap di pulau sumatera ini memang sudah berbeda dari beberapa tahun yang lalu kami kunjungi.

===================

Perjalanan ke Padang tidak melalui Lubuk Alung, kali ini melalui Solok, dari Padang Panjang belok kekanan. Beberapa saat melewati panjang panjang, terlihat Petunjuk jalan arah Batusangkar. Kira-kira sempatka mampir batusangkar. Ingin melihat Istana Pagaruyung yang terakhir kita kunjungi beberapa bulan sebelum terbakar. Rasanya waktu tidak cukup karena harus mampir ke beberapa tempat di Solok dan rencana tiba di Padang tidak terlalu malam.

Pertama dikunjungi Danau Singkarak yang merupakan icon lomba balap sepeda tour de singkarak yang terkenal itu. Danau indah yang dilatarbelakangi bukit barisan  Banyak pengunjung menikmati suasananya sambil minum kopi dan makanan mirip remis kecil yang disebut sensi. Bisa juga menikmatinya dengan makan sate padang dan sala lauk yang tersedia untuk dipesan. Hanya 1 jam kami dipinggir danau singkarak. Berhubung ada rumah keluarga yang mau di kunjungi. Solok yang dikenal dengan berasnya merupakan kota yang masih mempertahankan rumah begonjongnya. Sepanjang jalan kami lewati, terdapat rumah bagonjong yang terawat dan selalu tampak baru.

Hanya beberapa jam kami di solok. Melanjutkan perjalanan ke padang. Melewati perbukitan yang dikeliling hutan. Tiba di sitinjau laut malam menjelang isya. Tampak pemandangan kota padang dari sintijau laut dengan lampu lampu menerangi kota. (FR)

Fadly Rahman

Jakarta,10 Januari 2018

 

Mei 7, 2018 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

RAPAT KERJA KOPERASI KARYAWAN KELOMPOK GOBEL 2017

Koperasi Karyawan Kelompok GOBEL mengadakan rapat kerja pada hari sabtu, 28 Januari 2017 yang diadakan di Hotel Mega Mendung Permai di Bogor.

Rapat Kerja Koperasi Karyawan Kelompok GOBEL

Rapat Kerja Koperasi Karyawan Kelompok GOBEL

Tiba di Hotel jam 11:00 wib. Acara baru dimulai setelah makan siang. Acara pertama yang dilaksanakan adalah “Free Talking” karyawan Kopkar GOBEL dengan pengurus harian.

Dan Acara dilanjutkan setelah shalat maghrib dan makan malam dengan penyampaian laporan keuangan, bidang usaha dan pendidikan. Laporan kuangan disampaikan oleh pak Anton, Laporan bidang pendidikan sampaikan oleh Pak Sudarno sedangkan laporan bidang usaha dilaporkan oleh saya, Fadly Rahman.

Lalu membahas program-program kerja yang akan disampaikan kepada anggota saat Rapat Anggota Tahunan yang akan datang. Peserta Raker dibagi tiga kelompok, yang masing-masing bidang.

Fadly Rahman

Jakarta, 04 Februari 2017

Februari 17, 2017 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

JALAN-JALAN KE TANJUNG LESUNG

Perjalanan menuju Pandeglang Banten menghabiskan waktu 4 sampai 5 jam perjalanan. Tanjung lesung resort menjadi tujuan utama. Dari Anyer setengah perjalanan lagi untuk menuju ke sana. Memasuki kawasan wisata tanjung lesung yang disambut hujan rintik-rintik. Memasuki kawasan Tanjung Lesung Resort disambut pula dengan pepohonan yang rindang kiri dan kanan dan juga sawah yang hijau.

Jalan-Jalan ke Tanjung Lesung

Jalan-Jalan ke Tanjung Lesung

Setelah memberitahukan kedatangan kami kepada receptionist kami diantar menuju restoran hotel dengan menggunakan mobil golf. Tiba disana disambut dengan welcome drink jus buah. Sebelum masuk ke dalam restoran kami diminta mengikuti tari-tarian yang katanya tarian khas menyambut tamu khas hotel.

Kami tiba menjelang makan siang. Makanan tersedia sesaat kami tiba disana. Perjalanan yang cukup melelahkan membuat kami menikmati sajian makan siang.

Menempati salah satu kamar Villa yang dinamakan Villa Kalica. Villa yang mempunyai dua kamar dan dua lantai bisa digunakan untuk 4 orang.

=================

Sore harinya menyempatkan untuk mengelilingi kawasan Tanjung Lesung Resort. Sebelah kiri restoran terdapat lapangan dan arena bermain untuk anak. Ada juga saung kecil yang menghadap kelaut. Ada dua wanita yang sedang duduk santai disana sambil memandang ke laut lepas. Pihak resort juga menyediakan tempat untuk berphoto yang berlatar tulisan dari kayu yang bertulisan “Tanjung Lesung”.

Tanjung Lesung Beach

Tanjung Lesung Beach

Apabila mau ke area Tanjung Lesung Beach, dari restoran mengarah ke sebelah kanan. Melewati jalan setapak dan gerbang yang bertuliskan “dilarang masuk selain tamu hotel/villa. Dan tidak jauh dari situ kita bisa ketemu dengan kawasan Tanjung Lesung Beach Club. Kawasan water sport tanjung lesung yang menyediakan jestsky, banana boat, snorkeling, sladder boat mincing mania. Dari sini sini kita bisa melakukan kunjungan wisata ke kawasan Krakatau dan ujung kulon.

=================

Makan malam seru di Tanjung lesung. Kenapa demikian? Ada pertunjukan sebuah tarian modern yang dibalut pertujukan debus seni kekebalan tubuh khas banten. Mereka memberi nama ‘Fire Dance” atau di Indonesiakan yakni tarian api. Melompat dalam lingkaran api menjadi pertunjukan pertama.

Pertunjukan Tarian Api

Pertunjukan Tarian Api

Semakin lama semakin seru pertunjukannya, semburan api dari mulut menjadi pertunjukan biasa setelah salah satu penari menunjukkan kebolehannya dengan mematikan beberapa tongkat api yang ada ditangannya dengan memasukkan ke dalam mulutnya.

Perjalanan ke tanjung lesung meninggalkan kesan tersendiri. Walau menempuh perjalanan yang cukup jauh, tempatnya yang jauh dari kebisingan ibukota namum pihak hotel mampu membuat acara yang bagus dan menghibur.

Jakarta, 15 Januari 2017

Fadly Rahman

Januari 19, 2017 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

WISATA KE KEBUN BINATANG BANDUNG

Liburan awal tahun baru 2017 di kebun raya binatang bandung adalah untuk menghilangkan rasa penasaran saya dengan tempat ini. Setiap menuju lembang dari dago selalu melewati jalan kebun binatang. Tempat yang tidak jauh dari kampus institut teknologi bandung ini tidak terlalu susah menuju kesana.

Kebun Binatang Bandung

Kebun Binatang Bandung

Menurut wikipedia, KBB dibangun pada tahun 1930. Saat ini mempunyai koleksi satwa sebanyak 213 jenis.
Kami tiba di KBB siang menjelang sore. Gerbang masuk KBB yang sepertinya baru direnovasi terlihat masih baru. Tiket masuk perorang dewasa Rp. 20.000,-
Kunjungan kandang pertama adalah kandang burung unta. Tidak jauh dari situ ada kandang gajah dan juga babi hutan.
Bermacam macam jenis monyet dan burung dapat kita jumpai disini. Ada juga unta dan tapir yang merupakan salah satu binatang yang dilindungi.
KBB tidak hanya ada binatang dan perpohonan yang rindang saja tapi ada juga tempat permainan untuk anak-anak serta arena out bond.
==============

Keluar dari KBB sudah cukup sore tapi belum tiba waktunya shalat maghrib. Kami menuju jalan tirtayasa. Disana ada menu khusus yang mau dicicipi. Makan malam nasi tulang jambal menjadi pilihan.

Nasi Tulang Jambal

Nasi Tulang Jambal

Setelah shalat maghrib, kami memesan menu utama restoran ini, nasi tulang jambal. Makanan yang ditunggu tiba. Rasa lapar dan penasaran campur aduk ingin segera menikmatinya.
Baru makan beberapa sendok, keringat pun mengalir deras. Siapa yang menyangka nasi jambal ini sangat pedas. Walau enak tetap saja saya tidak bisa menghabiskan semuanya.
Kalau ada yang tahan pedas, silahkan mengunjungi Tulang Jambal Resto di jalan tirtayasa kota bandung.
Jakarta, 08 Januari 2017
Fadly Rahman

Januari 19, 2017 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

ANTARA LONTONG BALAP DAN MASJID SUNAN AMPEL

Pada hari rabu, 7 desember 2016, kembali saya kunjungan ke kota surabaya. Kunjungan kali ini dikarenakan dinas dari kantor mengunjungi cabang surabaya.

Makanan Khas Surabaya Lontong Balap

Makanan Khas Surabaya Lontong Balap

Beberapa kali ke surabaya, biasanya mencari tempat makan yg menunya khas surabaya. Kali ini mencoba menu lontong balap rajawali yang posisi rumah makannya di jalan rajawali surabaya.
Lontong balap yang isinya selain lontongdicampur tahu goreng yg dipotong agak tipis lalu letho goreng serta sayur tauge dan dilengkapi dengan kecap manis
==================
Shalat di masjid sunan ampel yang bersejarah. Sepanjang jalan masuk masjid banyak pedagang yang menjual berbagai ragam dagangan.

Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel

Bangunan masjid yang megah dengan menara menjulang tinggi. Ornamen dan tiang kayu terdapat didalam masjid. Disetiap sudut terdapat rak khusus alquran diperuntukkan para jamaah yang ingin membaca alquran.
Dibelakang masjid terdapat tempat pemakaman sunan ampel dan para tokoh yang berjasa. Banyak pengunjung yang datang khusus mendoakan ahli kubur yang diziarahi.
Jakarta, 26 Desember 2016
Fadly Rahman

Desember 28, 2016 Posted by | Sejarah dan Arkeologis | Tinggalkan komentar

FESTIVAL JAJANAN MINANG 2016

Dua hari berlangsung festival jajanan minang 2016 yang dilaksanakan di lapangan benteng. Acara berlangsung dari hari sabtu sampai dengan minggu (10, 11 desember 2016).

Festival jajanan Minang 2016

Festival jajanan Minang 2016

Pada hari minggu memang sudah berniat untuk datang ke acara ini dengan keluarga. Kesan pertama yang saya dapat dalam acara ini adalah susah mendapatkan parkir. Begitu antusias masyarakat perantau minang membuat acara ini berlangsung meriah dan ramai.

Rasa keinginan menikmati kuliner minangkabau membuat kami tidak putus asa mendapatkan parkir. Walau sempat terjadi insiden kecil rebutan tempat parkir.

Antusias Pengunjung Festival Jajanan Minang 2016

Antusias Pengunjung Festival Jajanan Minang 2016

Masuk ke area acara, berjalan ke tengah lapangan. Tenda-tenda berwarna putih berbaris. Terlihat panggung besar disana, penyanyi melantunkan lagu-lagu khas minang untuk menghibur pengunjung.
Berhubung sudah waktunya makan siang, mencari sepiring nasi padang yang nikmat menjadi tujuan. Suasana begitu ramai, beli nasi padang harus antri. Pilihan menu jatuh pada ikan sambalado. Para pengunjung yang sudah membeli makanan, duduk di sekitar taman. Mayoritas pengunjung datang bersama keluarga mereka.

Arena permainan yang memang tersedia di lapangan banteng dipenuhi dengan tawa anak anak. Mereka dengan sabar bergantian bermain disana.

Kue Bika yang menjadi Salah satu Makanan Favorit Pengunjung

Kue Bika yang menjadi Salah satu Makanan Favorit Pengunjung

Semakin siang pengunjung semakin ramai, sampai susah berjalan dikerumunan pengunjung. Menu menu favorit yang ada disitu menjadi incaran para penikmat kuliner. Selain nasi rames padang, menu Sate padang dan kue bika menjadi favorit. Para pengunjung berburu menu ini sampai antri panjang.
Hari itu menjadi hari favorit para pecinta kuliner khas minangkabau. Selain menikmati makanannya, para pengunjung juga dapat menikmati lagu dan seni khas minangkabau yang ditampilkan.
Jakarta, 12 desember 2016
Fadly Rahman

Desember 28, 2016 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

PESONA NEGERI SUNDA

KEBUN RAYA CIBODAS

Tanpa rencana sebelumnya pada hari sabtu, 19 November 2016, kami sekeluarga jalan-jalan ke Cianju. Saya mencari informasi, wisata Cianjur. Tertera disitu beberapa tempat wisata favorit yang wajib dikunjungi. Paling teratas adalah Kebun Raya Cibodas di lereng Gunung Gede Pagrango.

Berangkat dari Jakarta jam 11:00 wib. Perjalanan tanpa halangan yang berarti. Hanya sedikit tersendat di lampu merah yang menuju Ciawi dan selebihnya. Sempat mampir makan siang khas makanan sunda dan mampir di masjid Atta’aun untuk shalat Ashar.

Tiba di Cianjur agak sorean. Keinginan pertama adalah melihat secara langsung Istana Negara Cipanas. Istana yang terletak yang bersebelahan dengan pasar Cipanas yang hanya dipisahkan jalan. Istana yang pernah digunakan presiden SBY untuk menikahkan salah satu anaknya itu terlihat klasik.

Gerbang Kebun Raya Cibodas

Gerbang Kebun Raya Cibodas

Lampu mulai menerangi sekeliling istana yang pendoponya terbuat dari kayu. Pohon-pohon disekeliling istana melengkapi keasrian Istana Cipanas, Sayang kami tidak sempat berphoto didepan istana berhubung sore itu kami belum mendapatkan penginapan.

=================

Apabila mau ke Kebun Raya Cibodas, ancer-ancernya dari arah Bogor bisa belok kanan sebelum RSUD Cimacan. Kalau dari Cipanas belok kiri setelah RSUD masuk jalan Kebun Raya Cibodas. Ujung jalan kita mendapati gerbang masuk Kebun Raya, disekelilingnya terdapat lapangan parkir bis dan mobil. Banyak kios-kios yang menjual oleh-oleh baik cindramata maupun makanan khas setempat.

Dalam lingkungan Kebun Raya Ciboda ada juga penginapannya atau Quest House untuk wisatawan yang ingin menginap. Tapi sayang keinginan menginap disana tidak tercapai. Info dari Satpam Kebun Raya bahwa kami harus mendaftar terlebih dahulu secara online dan menunggu antrian Ternyata begitu banyaknya wisatawan yang ingin menginap disini.

Menginap Di Villa 47

Menginap Di Villa 47

Banyak penginapan disekitar Kebun Raya. Ada Villanya sisa ruangan kamarnya tinggal untuk rombongan banyak, untuk tiga orang dewasa plus satu balita sudah tidak ada. Ada juga yang  sudah tidak menerima penyewa berhubung sudah dibooking untuk kegiatan dengan rombongan banya. Akhirnya pilihan villla untuk menginap malam ini menginap di Villa 47 yang masih menyisakan satu kamar untuk kami.

=================

Besok pagi jam 8 setelah check out dari Villa kami melanjutkan kunjungan ke Kebun Raya Cibodas yang sempat tertunda. Khusus hari minggu kendaraan tidak boleh masuk ke dalam kawasan kebun raya termasuk sepeda motor.

Naik Shelter Bus Mengelilingi Kebun Raya Cibodas

Naik Shelter Bus Mengelilingi Kebun Raya Cibodas

Setelah membeli tiket masuk kebun raya, kami memutuskan naik shelter bus untuk mengelilingi kebun raya. Banyak mendapatkan informasi dari supir shelter merangkap pemandu bahwa Kebun Raya Cibodas terdapat koleksi tanaman obat-obatan, lumut dan lainnya. Ada juga taman sakura yang bunganya mekar pada bulan februari dan agustus, setahun dua kali.

Jalan yang turun naik dan menyeberangi sungai kecil. Banyak pengunjung yang mandi atau sekedar bermain air jernih disungai tersebut. Mereka menggelar alas atau tikar sambil menikmati keindahan sekitarnya. Tidak jauh dari situ terdapat air terjun Cibogo.

Shelter hanya singgah sesaat di air terjun Cibogo, kemudian melanjutkan perjalanannya menanjak semakin di atas terlihat pemandangan indah Kebun Raya Cibodas.

air-terjun-cibogo

Air Terjun Cibogo

Taman diatas tidak kalah indah. Rumput hijau membentang seperti karpet. Ada beberapa kelompok pengunjung terpisah mengadakan employee gathering dan ada juga family gathering seperti tertera di spanduk yang mereka bentangkan.

Bus shelter berhenti lagi ditempat yang dianggap penting untuk diberitahukan kepada pengunjung. Pemandu menginformasikan bahwa bangunan yang ada disebelah kanan adalah rumah kaca yang didalamnya berisi koleksi tanaman anggrek. Beberapa meter tempat kami berhenti terdapat koleksi lumut.

Kolekasi Bunga di Kebun Raya Cibodas

Kolekasi Bunga di Kebun Raya Cibodas

Saat kembali ke terminal shalter kami dikejutkan dengan monyet siamang yang meloncat dari pohon ke pohon. Jalan yang menurun kembali membuat bus hati-hati. Banyak yang bisa kita lakukan di Kebun Raya Cibodas. Selain menikmati keindahan alam, kita bisa juga naik kuda. Dan juga memanfaati fasilitas outbond yang dimiliki oleh Kebun Raya Cibodas.

Fadly Rahman
Jakarta, 21 November 2016

November 22, 2016 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

LAVA TOUR (EMPLOYEE GATHERING PGI 2016)

Yogyakarta istimewa. Untuk kesekian kalinya saya ke Yogyakarta (Yogya). Tempat wisata yang cukup banyak di Yogya membuat saya kembali lagi kesini. Bersamaan dengan Employee Gathering (EG) PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) yang dilaksanakan di Yogya dari tanggal 12 dan 13 November 2016. Ada total 322 peserta yang ikut serta dalam EG kali ini. dan juga melibatkan 4 cabang PGI yang ada di daerah Jawa (Bandung, Semarang, Yogya dan Surabaya).

Employee Gathering PT Panasonic Gobel Indonesia 2016

Employee Gathering PT Panasonic Gobel Indonesia 2016

Seluruh karyawan PGI berangkat ke stasiun kereta api tepat pukul 17:30 wib. Tiba di Gambir dengan menggunakan 5 Bus. Boarding Pass kereta api sudah diberikan sejak di Bus, sampai di stasiun Gambir hanya check in saja. Cukup lama kami menunggu keberangkatan kereta api yang jadwal keberangkatannya jam 20:45 wib. Setelah hampir dua jam menunggu, kereta api Tasaka yang kami tumpangi berangkat menuju Yogya.

Tiba di Stasiun Tugu Yogya menjelang pagi. Waktu shalat Shubuh di Yogya lebih cepat dari Jakarta. Ada sebagian orang shalat di kereta api karena kuatir terlewat waktu shubuhnya. Diluar dugaan kereta api terlambat 1, 5 jam tidak sesuai jadwal. Tiba di Stasiun Tugu jam 6 pagi.

Rencananya semua peserta dikumpulkan di Masjid Agung Keraton, termasuk peserta dari Bandung, Semarang dan Surabaya. Bahkan peserta dari Cabang Yogya juga diminta kumpul ditempat yang sama. Namun sayang karena sudah kehilangan banyak waktu, mampir di masjid agung tidak jadi, semua peserta berangkat dari stasiun tugu langsung ke lereng Merapi.

Dengan slogan “Better Together Fellowship Day 2016” semua peserta menuju Gedung serbaguna Pagerjurang Merapi untuk menikmati sarapan pagi sekaligus penjelasan mengenai wisata Lava Tour.  

Sebelum jam 10 pagi Lava Tour dimulai. Ada 81 mobil Jeep yang disediakan untuk Petualangan Lava Tour ini, 1 Jeep terdiri dari 4 peserta dan 1 supir.

Jeep Merapi yang Siap Mengantar Para Petualang

Jeep Merapi yang Siap Mengantar Para Petualang

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Museum Mini Merapi Sisa Hartaku. Isi museum terdapat barang-barang terbakar karena bencana Merapi. Ada televisi, sepeda motor, tulang belulang hewan peliharaan serta berbagai perlengkapan rumah tangga lainnya.

Photo-photo peristiwa ditampilkan juga untuk menggambarkan suasa saat itu, termasuk pesan-pesan tertulis untuk mengingatkan semua pengunjung yang berkunjung di museum tersebut.

Lalu tempat kedua yang dikunjungi adalah Watu Alien atau Batu Alien, batu ukuran besar yang mirip wajah manusia yang dipercaya penduduk setempat mempunyai kekuatan magis. Pemandangan disekitar objek wisata tersebut sangat indah, cocok untuk berphoto.

Tempat lain yang tidak kalah indahnya adalah sekitar Bunker Kali Adem. Tampak kejauhan kabut tipis yang menutupi Gunung Merapi. Disebelah kanan terdapat ngarai yang berkelok. Membayangkan lahar dari gunung merapi melewati tempat itu.

Bunker Kaliadem

Bunker Kaliadem

Bunker Kali Adem yang berfungsi untuk tempat bersembunyi apabila terjadi luncuran awan panas. Pada kejadian erupsi gunung merapi 2007, bunker tersebut tidak dapat menahan panas yang datang dari luar sehingga menewaskan dua orang yang ada didalamnya.

Kali kuning merupakan tempat terakhir yang ditelusuri yang melengkapi petualangan di lereng gunung merapi.

===================

Kembali ke Gedung serbaguna Pagerjuang menikmati santap siang. Bagian dari kegiatan Lava Tour ini adalah melakukan CSR di desa Kepuharjo dengan memberikan sumbangan Pompa Air Panasonic di Desa Kepuharjo yang dilakukan di kantor kepala desa Kepuharjo.

CSR PGI di Desa Kepuharjo

CSR PT PGI di Desa Kepuharjo

PGI bekerjasama dengan Lion Club memberikan sumbangan pompa air Panasonic GA-130JACK  untuk fasilitas umum di lima desa yang ada di lereng gunung merapi. Penyerahan bantuan ini dihadiri Executive Director Panasonic Asia Pasific Mr.Ichiro Suganuma, HRS Director PT PGI Mr. Wendy Syofyan, Executive Director PT PGI Mr.Heru Santoso dan Djoko Wahyudi Presiden Federasi Serikat Pekerja Panasonic GOBEL.

Mr. Heru Santoso mengatakan bahwa dengan bantuan tersebut diharapkan warga lereng merapi khususnya di wilayah Cangkringan Sleman Yogyakarta tidak lagi mengalami kesulitan air bersih.

===================

Setelah menyelesaikan Lava Tour, para peserta menuju Hotel The Rich Sahid, Jalan Magelang, Sleman untuk beristirahat sejenak dan mempersiapkan diri untuk acara city tour ke Malioboro.

Namun tidak begitu banyak yang mau mengambil kesempatan tersebut. Dari 8 bus yang ada di Yogyakarta, hanya 1 bus yang jalan membawa peserta yang mau ikut city tour ditambah 4 orang yang tidak dapat tempat dibus.

Peserta yang keliling Malioboro diberikan kesempatan selama 2 jam. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk membeli oleh-oleh khas Yogya. Ada yang membeli batik, asseccories dan juga makanan kering untuk keluarga dan kerabat di Jakarta. Sebagian besar lebih memilih istirahat di Hotel sekalian mempersiapkan diri untuk acara malamnya.

Penampilan Drama yang diambil dari kisah film terkenal 80an "Catatan si Boy"

Penampilan Drama yang diambil dari kisah film terkenal 80an “Catatan si Boy”

Persiapkan acara Gala Dinner di Ball Room Hotel Rich Sahid Yogyakarta. Dengan tema kembali ke tahun 80an “Fabulous 80’s Party” para peserta menggunakan pakaian zaman 80an. Acara khusus karyawan tersebut dilengkapi dengan Photo Contest, dan Panasonic Gott Talent.

Acara yang dimeriahkan oleh Band Lokal dengan menyanyikan lagu-lagu tahun 80an dan terkini. Dimeriahkan juga dengan atraksi seni dari Peserta yang terdiri dari beberapa group.

Ada yang menampilkan Drama yang diambil dari kisah dalam film terkenal 80an “Catatan si Boy” ada pula yang menampilkan seni tari yang terinspirasi dari Senam Kesehatan Jasmani yang populer tahun 80an, begitu juga dengan tarian populer lainnya tarian lucu dari dari Group Warkop DKI.

Secara kesuluruhan acara, kegiatan EG 2016 ini bisa dikatakan sukses dan membekas dihati para peserta. Walau ada beberapa kekurangan, tidak berarti mengurangi nilai tambah untuk kegiatan ini.

Fadly Rahman

Jakarta, 14 November 2016

November 17, 2016 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

DIKLAT KOMPETENSI PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI

Dinas Koperasi dan UKM Pemerintahan Propinsi DKI Jakarta mengundang Koperasi Karyawan Kelompok GOBEL mengikutsertakan dua pengurusnya dalam pendidikan dan pelatihan (diklat). Pengurus dari Kopkar GOBEL yang ikut serta dalam Diklat ini adalah pak Azhar Habib dan saya (Fadly Rahman). Tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pengurus dan pengawas koperasi.

Acara yang dilaksanakan dari hari Rabu, 14 September sampai dengan Sabtu, 17 September 2016 di Hotel Oak Tree Primiere Bandung. Kegiatan yang pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa barat ini membuat warga Jawa Barat dan terutama warga Bandung terlihat lebih semangat, termasuk hotel Oak yang juga menjadi salah satu hotel yang diinapkan oleh atlet-atlet PON.

Peserta Diklat Kompetensi Pengurus dan Pengawas Koperasi

Peserta Diklat Kompetensi Pengurus dan Pengawas Koperasi

Pembukaan yang harusnya dilakukan jam 11:00 wib menjadi molor 2 jam karena para peserta  yang sebagian besar naik bis yang disediakan panitia, tiba di hotel dari jakarta jam 11:00 wib. Saat pembukaan juga diperkenalkan para pendamping peserta yang kelak akan melakukan pendampingan pasca pelatihan di Jakarta untuk tahun depannya para peserta diklat menghadapi ujian sertifikasi.

Adapun pemberi materi adalah orang-orang yang berpengalaman di bidang koperasi seperti DR. Eyo A. Sasmita, DR. Hendro Praponco MM dan Drs. Wahyu Anindya. Mereka memberikan ragam materi yang harus diketahui oleh peserta diklat yang terdiri dari Melakukan prinsip-prinsip pengelolaan Manajemen Koperasi, prosedur melaksanakan pengendalian Internal, Menyusun perancaan stretegis, Menilai tingkat kesehatan koperasi, melakukan kemitraan, menganalisis program kerja dan RAPB koperasi, melakukan kotrak pinjaman/pembiayaan dan peningkatan agunan, mengamankan aset dan infrasruktur cara melakukan negosiasi, memberikan motivasi dan cara menyajikan materi.

Semua materi yang diberikan diharapkan dapat diterapkan langsung di koperasi masing-masing sehingga koperasinya semakin maju. (FR)

Fadly Rahman

Jakarta, 20 Oktober 2016

Oktober 20, 2016 Posted by | Surat Pembaca dan Artikel | Tinggalkan komentar

PERJALANAN ASIK KE KOTA BENGKULU

Sudah sejak lama ada keinginan mengunjungi kota bengkulu. Kesempatan tersebut datang pada hari jumat, 2 september 2016. Kebetulan ada kerabat dari kakak ipar saya yang menikahkan putranya. Kakak ipar mengajak keluarga saya untuk ikutserta menemani. Gayung bersambut, kami pun menyetujuinya.

Bandara Fatmawati Soekarno

Bandara Fatmawati Soekarno

Berangkat pagi jam 7:30 wib dari soekarno hatta menuju bandara fatmawati soekarno bengkulu dan tiba sekitar jam 9 pagi.

Dari bandara bengkulu, kami menuju kantor servis PT Gobel Dharma Nusantara cabang Bengkulu. Dari awal memang sudah ada niat untuk silaturahim ke cabang ini. Kebetulan juga saya mengenal kepala cabang nya.

Setelah silaturahim, kami melanjutkan kegiatan yang sudah direncanakan. Kami menuju rumah yang punya hajat pernikahan. Setelah shalat jumat berangkat menuju rumah calon pengantin wanita. Hari itu adalah hari akad nikah keduanya.

Pasca akad nikah, kami menuju hotel tempat kami menginap, lalu berangkat lagi untuk tidak menghabiskan waktu hanya untuk dihotel saja. Tujuan berikutnya Masjid Jamik Bengkulu yang bangunannya yang sekarang adalah hasil rancangan Ir Soekarno Presiden RI pertama yang saat itu dibuang ke Bengkulu. Ciri khas masjid Jamik Bengkulu berbentuk segitiga kecurut dan terdapat beduk panjang dekat tempat wudhu pria serta mihrab yang kiri dan kanannya bertulis hiasan kaligrafi.

Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Jamik Bengkulu

Sore itu hujan membasahi kota Bengkulu. Rencana awal kami ingin menikmati suasana pantai panjang sampai terbenamnya matahari. Berhubung hujan semakin lama semakin deras, kami memutuskan untuk menundanya. Dan selanjutnya kami ke tempat penjualan batik khas bengkulu, batik basurek yang terdapat di jalan Soekarno Hatta yang tidak jauh dari rumah pengasingan Soekarno. Kegiatan wisata hari pertama tidak begitu banyak tempat-tempat wisata yang kami kunjungi. Setelah makan malam, kami kembali ke hotel untuk istirahat mempersiapkan kondisi badan untuk acara besok.

===================

Hari kedua kami mulai dengan mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno. Jam 8 pagi kami sudah tiba disana. Dan kami menjadi tamu pertama hari itu. Rumah bergaya kolonial itu seakan-akan membuat saya kembali ke masa lalu. Halaman yang luas dan terawat rapi melengkapi keindahannya. Masuk ke ruang tamu rumah disambut dengan Photo Bung Karno. Ruang tamu yang dikelilingi rak-rak buku kuno dan disamping kanan terdapat sepeda tua yang langsung mengingatkan saya dengan satu photo bung karno bersama ibu fatmawati berboncengan sepeda.

Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Pengasingan Bung Karno

Ada dua ruangan kamar didalamnya. Ada kamar Bung Karno bersama Ibu Inggit yang berhadapan dengan kamar putra putri mereka dan sebelah depan ada ruang kerja Bung Karno. Walau punya halaman yang luas, rumah tersebut tidak terlalu besar, dibelakang rumah kami menemukan ruang makan yang disebelah kanan terdapat penjualan souvenir dan buku mengenai Bung Karno dan Bengkulu. Paling belakang rumah terpisah dari ruang utama, terdapat empat ruang lagi yang sedang tahap renovasi. Ada kamar pembantu, dapur, kamar mandi dan WC.

Rasanya ingin berlama-lama di rumah ini namun karena pengunjung sudah mulai ramai, mau tidak mau kami pun merelakan untuk meninggalkan rumah bersejarah itu dan berbagi kenangan Bung Karno dengan pengunjung yang lain.

Kami melanjutkan kunjungan ke rumah ibu fatmawati yang tidak jauh dari rumah pengasingan bung karno. Rumah panggung dari kayu bercat coklat kayu menjadi khas. Dihalaman rumah terdapat patung wajah bu fatmawati tersebut tidak ada petugas atau orang yang menjaga. Kami masuk ke dalam rumah dan mencatatkan nama kami dibuku tamu. Dari catatan tersebut kelihatannya jarang yang datang ke rumah ini.
Terdapat beberapa photo tua terpajang di dinding. Selain photo bu fatmawati dan bung karno, ada juga photo bu fatmawati bersama kedua orang tuanya. Terdapat puisi karangan bu fatmawati yang dipajang didinding. Dan disalah satu kamar, terdapat mesin jahit bersejarah, dengan mesin jahit tersebut bu fatmawati menjahit bendara pusaka merah putih.

Setelah mengunjungi rumah bu fatmawati, kami kembali ke hotel untuk persiapan ke pesta perkawinan puput dan rhendi dan melanjutkan wisata keliling kota bengkulu setelahnya.

Benteng Fort Marlborough

Benteng Fort Marlborough

Melewati gerbang benteng Fort marlborough, disisi kiri dan kanan terdapat prasasti tulisan berbahasa inggris dan tidak jauh dari situ ada tiga kuburan inggris. Kita memasuki kawasan benteng dengan melewati jembatan untuk memasuki gerbang kedua yang diatas gerbang ada tulisan fort marlborough.

Memasuki pintu disebelah kanan, ada beberapa keterangan sejarah singkat bengkulu dan benteng. Dalam lingkungan benteng yang mempunyai halaman luas itu terdapat deretan meriam kuno.

Mengelilingi benteng yg sisi ujungnya ditempatkan meriam meriam yang disiapkan untuk menembak musuh yang mencoba memasuki benteng.

Setelah puas mengelilingi benteng, rehat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan berikutnya sambil menikmati air tebu.

Sore itu ada beberapa tempat lagi yang kita kunjungi. Ada monumen thomas parr yang berhadapan dengan kantor pos lama dan pasar baru kuto. Tidak jauh dari situ dapat dijumpai alun-alun kota bengkulu yang berhadapan dengan rumah dinas gubernur bengkulu yang terdapat menara pemantau.

Monumen Thomas Parr

Monumen Thomas Parr

Kunjungan terakhir hari itu kembali lagi ke pantai panjang yang kemarin sore tidak sempat berlama-lama disitu. Hanya sesaat kami disitu. Sore itu ombak cukup kuat hingga mencapai bibir pantai. Disepanjang pantai dibuat jalan supaya pengunjung dapat beraktifitas termasuk berolahraga disana. Bahkan kita juga bisa bersepeda.

===================

Hampir semua tujuan wisata kota bengkulu sudah kami kunjungi. Pada hari ketiga, hari terakhir kami di kota bengkulu. Jam 10 kami check out dari hotel. Berburu oleh oleh khas bengkulu menjadi hal yang wajib. Makanan khas bengkulu manisan buah dan kue bay tat menjadi pilihan.

Pantai Panjang

Pantai Panjang

Waktu keberangkatan Pesawat yang cukup lama, membuat kami mencari-cari tempat wisata mana lagi yang belum dikunjungi. Museum bengkulu menjadi pilihan, tapi sayang museumnya tutup, hanya bisa melihat meriam dan katel uap kuno yang ada disamping museum.

Akhirnya kami memutuskan ke sebuah danau yang ada di bengkulu, yang namanya cukup unik, danau dendam tak sudah. Menikmati keindahan danau dengan duduk menghadap ke danau sambil minum air kelapa muda.

Makan siang di rumah makan kampung pesisir merupakan wisata penutup kami di kota  bengkulu. Makanan laut mengakhiri perjalanan asik kami di kota pesisir barat sumatera itu.

Fadly Rahman
Jakarta, 04 September 2016

September 7, 2016 Posted by | Sejarah dan Arkeologis | Tinggalkan komentar