Fadlyrahman’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

PERJALANAN ASIK KE KOTA BENGKULU

Sudah sejak lama ada keinginan mengunjungi kota bengkulu. Kesempatan tersebut datang pada hari jumat, 2 september 2016. Kebetulan ada kerabat dari kakak ipar saya yang menikahkan putranya. Kakak ipar mengajak keluarga saya untuk ikutserta menemani. Gayung bersambut, kami pun menyetujuinya.

Bandara Fatmawati Soekarno

Bandara Fatmawati Soekarno

Berangkat pagi jam 7:30 wib dari soekarno hatta menuju bandara fatmawati soekarno bengkulu dan tiba sekitar jam 9 pagi.

Dari bandara bengkulu, kami menuju kantor servis PT Gobel Dharma Nusantara cabang Bengkulu. Dari awal memang sudah ada niat untuk silaturahim ke cabang ini. Kebetulan juga saya mengenal kepala cabang nya.

Setelah silaturahim, kami melanjutkan kegiatan yang sudah direncanakan. Kami menuju rumah yang punya hajat pernikahan. Setelah shalat jumat berangkat menuju rumah calon pengantin wanita. Hari itu adalah hari akad nikah keduanya.

Pasca akad nikah, kami menuju hotel tempat kami menginap, lalu berangkat lagi untuk tidak menghabiskan waktu hanya untuk dihotel saja. Tujuan berikutnya Masjid Jamik Bengkulu yang bangunannya yang sekarang adalah hasil rancangan Ir Soekarno Presiden RI pertama yang saat itu dibuang ke Bengkulu. Ciri khas masjid Jamik Bengkulu berbentuk segitiga kecurut dan terdapat beduk panjang dekat tempat wudhu pria serta mihrab yang kiri dan kanannya bertulis hiasan kaligrafi.

Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Jamik Bengkulu

Sore itu hujan membasahi kota Bengkulu. Rencana awal kami ingin menikmati suasana pantai panjang sampai terbenamnya matahari. Berhubung hujan semakin lama semakin deras, kami memutuskan untuk menundanya. Dan selanjutnya kami ke tempat penjualan batik khas bengkulu, batik basurek yang terdapat di jalan Soekarno Hatta yang tidak jauh dari rumah pengasingan Soekarno. Kegiatan wisata hari pertama tidak begitu banyak tempat-tempat wisata yang kami kunjungi. Setelah makan malam, kami kembali ke hotel untuk istirahat mempersiapkan kondisi badan untuk acara besok.

===================

Hari kedua kami mulai dengan mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno. Jam 8 pagi kami sudah tiba disana. Dan kami menjadi tamu pertama hari itu. Rumah bergaya kolonial itu seakan-akan membuat saya kembali ke masa lalu. Halaman yang luas dan terawat rapi melengkapi keindahannya. Masuk ke ruang tamu rumah disambut dengan Photo Bung Karno. Ruang tamu yang dikelilingi rak-rak buku kuno dan disamping kanan terdapat sepeda tua yang langsung mengingatkan saya dengan satu photo bung karno bersama ibu fatmawati berboncengan sepeda.

Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Pengasingan Bung Karno

Ada dua ruangan kamar didalamnya. Ada kamar Bung Karno bersama Ibu Inggit yang berhadapan dengan kamar putra putri mereka dan sebelah depan ada ruang kerja Bung Karno. Walau punya halaman yang luas, rumah tersebut tidak terlalu besar, dibelakang rumah kami menemukan ruang makan yang disebelah kanan terdapat penjualan souvenir dan buku mengenai Bung Karno dan Bengkulu. Paling belakang rumah terpisah dari ruang utama, terdapat empat ruang lagi yang sedang tahap renovasi. Ada kamar pembantu, dapur, kamar mandi dan WC.

Rasanya ingin berlama-lama di rumah ini namun karena pengunjung sudah mulai ramai, mau tidak mau kami pun merelakan untuk meninggalkan rumah bersejarah itu dan berbagi kenangan Bung Karno dengan pengunjung yang lain.

Kami melanjutkan kunjungan ke rumah ibu fatmawati yang tidak jauh dari rumah pengasingan bung karno. Rumah panggung dari kayu bercat coklat kayu menjadi khas. Dihalaman rumah terdapat patung wajah bu fatmawati tersebut tidak ada petugas atau orang yang menjaga. Kami masuk ke dalam rumah dan mencatatkan nama kami dibuku tamu. Dari catatan tersebut kelihatannya jarang yang datang ke rumah ini.
Terdapat beberapa photo tua terpajang di dinding. Selain photo bu fatmawati dan bung karno, ada juga photo bu fatmawati bersama kedua orang tuanya. Terdapat puisi karangan bu fatmawati yang dipajang didinding. Dan disalah satu kamar, terdapat mesin jahit bersejarah, dengan mesin jahit tersebut bu fatmawati menjahit bendara pusaka merah putih.

Setelah mengunjungi rumah bu fatmawati, kami kembali ke hotel untuk persiapan ke pesta perkawinan puput dan rhendi dan melanjutkan wisata keliling kota bengkulu setelahnya.

Benteng Fort Marlborough

Benteng Fort Marlborough

Melewati gerbang benteng Fort marlborough, disisi kiri dan kanan terdapat prasasti tulisan berbahasa inggris dan tidak jauh dari situ ada tiga kuburan inggris. Kita memasuki kawasan benteng dengan melewati jembatan untuk memasuki gerbang kedua yang diatas gerbang ada tulisan fort marlborough.

Memasuki pintu disebelah kanan, ada beberapa keterangan sejarah singkat bengkulu dan benteng. Dalam lingkungan benteng yang mempunyai halaman luas itu terdapat deretan meriam kuno.

Mengelilingi benteng yg sisi ujungnya ditempatkan meriam meriam yang disiapkan untuk menembak musuh yang mencoba memasuki benteng.

Setelah puas mengelilingi benteng, rehat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan berikutnya sambil menikmati air tebu.

Sore itu ada beberapa tempat lagi yang kita kunjungi. Ada monumen thomas parr yang berhadapan dengan kantor pos lama dan pasar baru kuto. Tidak jauh dari situ dapat dijumpai alun-alun kota bengkulu yang berhadapan dengan rumah dinas gubernur bengkulu yang terdapat menara pemantau.

Monumen Thomas Parr

Monumen Thomas Parr

Kunjungan terakhir hari itu kembali lagi ke pantai panjang yang kemarin sore tidak sempat berlama-lama disitu. Hanya sesaat kami disitu. Sore itu ombak cukup kuat hingga mencapai bibir pantai. Disepanjang pantai dibuat jalan supaya pengunjung dapat beraktifitas termasuk berolahraga disana. Bahkan kita juga bisa bersepeda.

===================

Hampir semua tujuan wisata kota bengkulu sudah kami kunjungi. Pada hari ketiga, hari terakhir kami di kota bengkulu. Jam 10 kami check out dari hotel. Berburu oleh oleh khas bengkulu menjadi hal yang wajib. Makanan khas bengkulu manisan buah dan kue bay tat menjadi pilihan.

Pantai Panjang

Pantai Panjang

Waktu keberangkatan Pesawat yang cukup lama, membuat kami mencari-cari tempat wisata mana lagi yang belum dikunjungi. Museum bengkulu menjadi pilihan, tapi sayang museumnya tutup, hanya bisa melihat meriam dan katel uap kuno yang ada disamping museum.

Akhirnya kami memutuskan ke sebuah danau yang ada di bengkulu, yang namanya cukup unik, danau dendam tak sudah. Menikmati keindahan danau dengan duduk menghadap ke danau sambil minum air kelapa muda.

Makan siang di rumah makan kampung pesisir merupakan wisata penutup kami di kota  bengkulu. Makanan laut mengakhiri perjalanan asik kami di kota pesisir barat sumatera itu.

Fadly Rahman
Jakarta, 04 September 2016

September 7, 2016 - Posted by | Sejarah dan Arkeologis

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar