Fadlyrahman’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

BENARKAH GAJAH MADA ORANG SUMATERA???

BENARKAH GAJAH MADA ORANG SUMATERA???

Majapahit mengalami kejayaan saat jabatan Mahapatih dipegang oleh Gajah Mada, dan Majapahit mengalami kemunduran setelah ditinggal oleh Gajah Mada Apalagi setelah wafatnya Raja Hayam wuruk. Kehebatan Gajah Mada meninggalkan misteri tentang sejarah dirinya, didalam Nagarakretagama dan Pararaton tidak ada yang mengungkapkan tentang sejarah diri Gajah Mada. Misteri itu mulai ungkapkan dikalangan tertentu. Seperti diungkapkan oleh sebagian masyarakat Melayu yang mengatakan bahwa Gajah Mada merupakan anak dari Dara Petak.[1] Cerita tersebut belum terlalu kuat kebenarannya. Menurut kepercayaan masyarakat Bali yang tertulis dalam kitab Usana Djawa, Gajah Mada dilahirkan di pulau Bali Agung dan pada suatu ketika berpindah ke Majapahit. Gajah Mada tidak mempunyai Ibu dan Ayah, melainkan terpancar dari dalam buah kelapa sebagai penjelmaan Sang Hiang Narajana ke atas dunia[2]. Menurut Mohammad Yamin, menduga bahwa Gajah Mada dilahirkan di aliran sungai Brantas yang mengalir keselatan diantara kaki gunung Kawi-Arjuna.[3] Cerita rakyat Lamongan mengisahkan bahwa Gajah Mada adalah anak kelahiran Desa Mada (sekarang Kecamatan Modo, Lamongan). Di wilayah Lamongan bernama Pamotan.[4]

Patung Gajah Mada

Patung Gajah Mada

Siapa sebenarnya Gajah Mada?  Pada tahun 1285 raja Kertanegara mengirimkan utusan ke Kerajaan Sriwijaya dibawah pimpinan Kebo Anabrang dan Mahapatih Singosari Adityawarman membawa piagam Amoghapaca dan menawarkan (melamar) pernikahan kepada kepada dua putri kerajaan Sriwijaya yang dikenal dengan sebutan Pamalayu, karena hadiah tersebut Sri Maharaja srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa dan segenap rakyat Sriwijaya sangat gembira.

Chu-fan-chi yang disusun pada masa dinasti Sung (960 – 1279) menyebutkan wilayah kekuasaan Kemaharajaan Melayu  yang pusat kekuasaannya di Dharmasraya terdiri :

1)  Pong-fong (Pahang)

2)  Tong-ya-nong (Terengganu)

3)  Ling-ya-si-kia (Langkasuka)

4)  Ki-lan-tan (Kelantan)

5)  Fo-lo-an (Selangor Selatan)

6)  Ji-lo-ting (Jelotong)

7)  Ts’ien-mai (Seumawe)

8)  Pa-t’a (Batak)

9)  Tan-ma-ling (Tamralingga)

10) Kia-lo-hi (Grahi)

11) Pa-lin-fong (Palembang)

12) Sin-to (Sunda)

13) Kien-pi (kampai)

14) Lan-mu-li (Lamuri)[5]

Kemudian para utusan dari Kerajaan Singosari kembali ke tanah Jawa dengan membawa dua orang putri Melayu yakni Dara Petak dan Dara Jingga yang merupakan putri-putri dari Maharaja Sriwijaya Trailokya Maulibhusanawarmadewa. Perjalanan ke Jawa sangat jauh dan berbahaya apalagi dua putri Maharaja tersebut dibawa oleh orang-orang yang belum dikenal dengan baik oleh mereka. Maharaja memerintahkan beberapa orang prajurit tangguh untuk mengawal kedua putri tersebut diantaranya adalah Gajah Mada yang masih masih berusia muda.

Gajah Mada bukan nama yang sebenarnya, itu hanya sebuah julukan atau gelar yang diberikan kerajaan. Dahulu Maharaja Melayu selalu memberi julukan atau nama kehormatan untuk para prajurit-parajurit terbaik mereka dan selalu menggunakan nama-nama binatang seperti Harimau Campo, Kucing, Kambing Hutan, Anjing Mualim, Gajah Tongga Ada juga dengan dengan sebutan si Binuang, Sigumarang, Si Kinantan, Si Kumbang dan banyak lainnya.[6] Pemberian gelar tersebut masih dilaksanakan sampai saat ini bagi orang-orang yang berjasa untuk Negara. Nama-nama kehormatan itu selalu mempunyai arti dan makna begitu juga dengan sebutan Gajah Mada. Mada dalam bahasa Melayu dialek Minangkabau diartikan sebagai Bandel atau tidak bisa diatur, Jadi Gajah Mada itu maksudnya binatang yang berbadan besar yang tidak bisa diatur atau Gajah Bandel. Ketangguhan dan kesetiaan Gajah Mada dan rekan-rekannya terhadap kerajaan sudah diakui sehingga mereka mendapat kepercayaan untuk mengawal putri-putri  kerajaan ke Tanah Jawa.

Sampai di tanah Jawa mereka tidak menemukan lagi Kerajaan Singosari dan Kertanegarapun telah meninggal dunia. Pada saat itu telah berdiri kerajaan baru yang bernama Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya (Kertajasa Jayawardhana). Raden Wijaya memperistrikan Dara Petak yang kemudian melahirkan Raja Majapahit berikutnya yakni Jayanegara dan Dara Petak mendapatkan posisi sebagai Permainsuri kerajaan Majapahit, sedangkan Dara Jingga diperistri oleh Mahapatih  Dyah Adwayabhrahma yang melahirkan Adityawarman yang kelak menjadi Maharaja tanah Melayu. Semasa Dara Petak menjadi Permaisuri dan Jayanegara sebagai putra Mahkota Majapahit, Gajah Mada dipercaya sebagai prajurit istana (Bhayangkara) yang mengawal mereka. Dahulu seorang prajurit istana atau pengawal keluarga kerajaan merupakan orang terdekat dan bisa dipercaya. Dikarenakan Gajah Mada yang sejak awal sudah dipercaya oleh Kerajaan Melayu/Sriwijaya untuk mengawal putri Dara Petak hingga pada masa di Majapahit dipercaya untuk memimpin prajurit Bayangkara yang mengawal Dara Petak beserta putranya.

Pada tahun 1309, Raja Kertajasa Jayawardhana meninggal dunia, yang kemudian posisi Raja digantikan oleh Jayanegara. Naiknya Jayanegara dapat pertentangan dari berbagai kalangan di Istana Majapahit termasuk patih Nambi dan Wiraraja dikarenakan Jayanegara adalah keturunan Melayu dan bukan keturunan asli Singosari. Maka terjadilah pemberontakan keduanya, yang akhirnya dapat dipadamkan. Ketidakpuasan didalam istana berlanjut, terjadi pemberontakan Kuti dan Semi. Bermula dari peristiwa inilah, Karir Gajah Mada naik setelah dia berhasil menyelamatkan Raja Jayanegara dari serangan Kuti dan Semi. Kemudian Gajah Mada juga berhasil menumpas pemberontakan tersebut. Atas jasanya itu, Gajah Mada di angkat menjadi Patih Kahuripan dan dua tahun kemudian dipercaya sebagai Patih Kediri.

Terjadi suatu peristiwa pembunuhan Raja Jayanegara oleh tabib Kerajaan yang bernama Tanca. Pada saat Raja sedang mengalami sakit bisul seperti biasa Tanca dipanggil untuk mengobatinya tapi ternyata dibalik itu ada maksud untuk menyingkirkan Raja Jayanegara. Dalam Penjagaan oleh Gajah Mada tanpa curiga akhirnya Tanca berhasil membunuh Raja Jayanegara. Dengan sangat terkejut, Gajah Mada Spontan menarik kerisnya dan menancapkan ketubuh Tanca hingga tewas.  Peristiwa Tanca ini merupakan bagian dari pertentangan dan ketidaksenangan dalam istana kepada Raja Jayanegara. Sepeninggal Jayanegara, terjadi kekosongan kekuasaan.

Akhirnya Gajah Mada mengangkat Putri  Tribuanatunggadewi sebagai Ratu Majapahit dan bersama saudarinya Rajadewi memerintah Majapahit bersama-sama. Pengangkatan seorang wanita sebagai pemimpin Majapahit tidak masalah bagi Gajah Mada, dikarenakan dikampung halamannya seorang wanita atau ibu sangat dihormati (Bundo Kanduang). Karir Gajah Mada makin meningkat, setelah berhasil menaklukkan pemberontakan Keta dan Sadeng. Akhirnya Gajah Mada diangkat sebagai Patih Majapahit. Kemudian didepan Ratu Tribuanatunggadewi, Gajah Mada bersumpah untuk menaklukan Nusantara dibawah Kerajaan Majapahit dan sumpah tersebut dikenal dengan Sumpah Palapa.

Tonggak Gajah Mada

(Tonggak Gajak Mada). Konon saat mengucapkan Sumpah Palapa, Gajah Mada Menancapkan Tonggak ini

Bersama dengan Adityawarman dan rekan-rekan lainnya, Gajah mada berhasil menaklukan Nusantara seperti Palembang, Tumasik (Singapura), Pulau Bintan, Aru/Barumun, Tanjung Pura, Pahang, dan sebagainya. Pada masa Hayam Wuruk, Gajah Mada memperluas taklukan seperti Pulau Seram, Bima, ambon, Buton, Sumba, Timor, Makasar dan sebaginya. Keberhasilan ini membuat Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Majapahit. Ada beberapa kerajaan yang belum takluk dalam kekuasaan Majapahit yakni Kesultanan Samudera/Pasai dan Kerajaan Sunda Galuh. Kerajaan terakhir ini, yang membuat karir Gajah Mada jatuh.

Pada tahun 1357,  Hayam Wuruk yang telah menggantikan ibunya sebagai penguasa Majapahit, ada keinginan untuk berusaha menundukan kerajaan Sunda Galuh dengan cara perkawinan. Hayam Wuruk melamar putri dari Maharaja kerajaan Sunda Galuh yang bernama Dyah Pitaloka. Pada saat acara lamaran berlangsung, Gajah Mada mempunyai keinginan kerajaan Sunda Galuh menggabungkan diri dan menjadi kerajaan bawahan Majapahit. Gajah Mada telah banyak belajar dari sejarah Majapahit, seperti yang dilakukan Kerajaan Melayu/Sriwijaya yang telah menerima lamaran raja Kertanegara dari Singosari dan mengizinkan salah satu putrinya menjadi istri raja Kertanegara walaupun akhirnya putri Dara Petak menikah dengan Raden Wijaya yang merupakan menantu dari Raja Kertanegara yang merupakan pendiri Kerajaan Majapahit yang mengaku sebagai penerus Kerajaan Singosari.

Keinginan Gajah Mada tidak disambut dengan baik pihak Kerajaan Sunda Galuh, hingga terjadi perang bubat yang mengakibatkan tewasnya rombongan pengantin termasuk Maharaja Sunda Galuh dan akibatnya lagi, putri Dyah Pitaloka yang mengetahui kejadian ini akhirnya bunuh diri. Hayam Wuruk marah dan memecat Gajah Mada sebagai Mahapatih, kejadian itu berlangsung selama dua tahun. Tidak ada yang bisa mengantikan kepiawaian Gajah Mada dalam memimpin kepatihan Majapahit dan akhirnya Gajah diangkat kembali walaupun kekuasaannya sudah dibatasi.

Pada tahun 1364, keinginan Gajah Mada pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan sisa hidupnya sangat besar, apalagi Adityawarman telah menjadi Maharaja Suwarnabhumi. Seperti pepatah Melayu mengatakan Hujan Emas di negeri orang, Hujan Batu di negeri sendiri yang maksudnya seenek-enaknya hidup dinegeri lain lebih enak lagi menghabiskan hidup dinegeri sendiri. Penemuan kuburan yang diduga makam Mahapatih Gajah Mada di Bengkulu Utara memperkuat asal usulnya sebagai orang Melayu. Penemuan ini merupakan suatu bukti sejarah yang sangat berharga.[7] Sejarah Gajah Mada yang disamar-samarkan menjadi jelas.

Sepeninggal Raja Hayam Wuruk dan Gajah Mada, terjadi pergolakan untuk memperebutkan tahta Raja. Tahta Raja Majapahit berikutnya dikuasai oleh Wikramawardhana yang merupakan keponakan dari Hayam Wuruk, sedangkan putra Hayam Wuruk yang bernama Wirabumi merasa berhak mendapatkan kedudukannya sebagai raja Majapahit. Pada tahun 1400, Wikramawardhana menyatakan mundur sebagai raja dan memberikan kekuasaan kepada anaknya Ratu Sugita. Hal ini membuat Wirabumi makin tidak senang, terjadilah pemberontakan selama bertahun-tahun. Untuk membantu putrinya memadamkan pemberontakan, Wikramawrdhana kembali dari pertapaannya yang akhirnya pemberontakan tersebut dapat dipadamkan dan menewaskan Wirabumi. Sejak saat itu, Majapahit kehilangan kewibawaannya dimata kerajaan bawahannya. Sehingga beberapa raja-raja bawahan menyatakan kemerdekaannya dari Majapahit.

Jakarta, Fadly Rahman

Sumber :

[1] Basril Basyar dan Ampera Salim, Prosesi Penobatan SBY Yang Dipertuan Maharajo Pamuncak Sari Alam, Website Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, 22 September 2006, Hal 4

[2] Muhammad Yamin, Gajah Mada Pahlawan Nusantara, Penerbit Balai Pustaka, tahun 1953

[3] www.igardu.com, Wied, Peradaban Nusantara, Gajah Mada, dari mana asalmu?, 17 Nopember  2007

[4] Sujatmiko,  Asal-usul Patih Gajah Mada asli Lamongan Diteliti, www.tempointeraktif.com, 22 juni 2009

[5] Prof. DR. Slamet Muljana, Sriwijaya, Penerbit LKIS, Tahun 2006

[6] Ampera Salim, Sejarah yang tercecer, Nagari tertua di Ranah Minang, http://www.sumbarprov.go.id, Hal 1

[7] http://www.sinarharapan.co.id/berita/01017/23nus09.html, Diduga Makam Gaja Mada, Sinar Harapan, Senin 23 Juli 2001

Februari 23, 2010 - Posted by | Sejarah dan Arkeologis

51 Komentar »

  1. klu sunda galuh mati knp penerusnya masih ada sedangkan kerajaan majapahit kerajaannya mana?galuh sampai kesepuhan masih ada sampai sekarang…

    Komentar oleh rony firman firdaus | Maret 25, 2010 | Balas

    • Kerajaan Sunda Galuh adalah suatu kerajaan yang merupakan penyatuan dua kerajaan besar di Tanah Sunda yang saling terkait erat, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Sungai Citarum menjadi pembatas antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.Kedua kerajaan tersebut merupakan pecahan dari kerajaan Tarumanagara. Berdasarkan peninggalan sejarah seperti prasasti dan naskah kuno, ibu kota Kerajaan Sunda berada di daerah yang sekarang menjadi kota Bogor, sedangkan ibu kota Kerajaan Galuh adalah kota Kawali di Kabupaten Ciamis.Namun demikian, banyak sumber peninggalan sejarah yang menyebut perpaduan kedua kerajaan ini dengan nama Kerajaan Sunda saja.
      Kerajaan Sunda adalah pecahan Tarumanagara. Peristiwa itu terjadi tahun 670 M. Hal ini sejalan dengan sumber berita Tiongkok yang menyebutkan bahwa utusan Tarumanagara yang terakhir mengunjungi negeri itu terjadi tahun 669 M. Tarusbawa memang mengirimkan utusan yang memberitahukan penobatannya kepada Kaisar Tiongkok dalam tahun 669 M. Ia sendiri dinobatkan pada tanggal 9 bagian-terang bulan Jesta tahun 591 Saka, kira-kira bertepatan dengan tanggal 18 Mei 669 M.
      Saat Raja Sunda-Galuh yang bernama Wastu Kancana wafat, kerajaan sempat kembali terpecah dua dalam pemerintahan anak-anaknya, yaitu Susuktunggal yang berkuasa di Pakuan (Sunda) dan Dewa Niskala yang berkuasa di Kawali (Galuh).Sri Baduga Maharaja (1482-1521) yang merupakan anak Dewa Niskala sekaligus menantu Susuktunggal menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.Setelah runtuhnya Sunda Galuh oleh Kesultanan Banten, bekas kerajaan ini banyak disebut sebagai Kerajaan Pajajaran.Kerajaan Pajajaran adalah nama lain dari Kerajaan Sunda saat kerajaan ini beribukota di kota Pajajaran atau Pakuan Pajajaran (Bogor) di Jawa Barat. Kata Pakuan sendiri berasal dari kata Pakuwuan yang berarti kota. Pada masa lalu, di Asia Tenggara ada kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya.
      Dari catatan-catatan sejarah yang ada, baik dari prasasti, naskah kuno, maupun catatan bangsa asing, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini; antara lain mengenai wilayah kerajaan dan ibukota Pakuan Pajajaran. Mengenai raja-raja Kerajaan Sunda yang memerintah dari ibukota Pakuan Pajajaran, terdapat perbedaan urutan antara naskah-naskah Babad Pajajaran, Carita Parahiangan, dan Carita Waruga Guru.
      Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten. Berakhirnya zaman Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgahsana raja), dari Pakuan Pajajaran ke Keraton Surosowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf.Batu berukuran 200x160x20 cm itu diboyong ke Banten karena tradisi politik agar di Pakuan Pajajaran tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru, dan menandakan Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Sunda yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
      Palangka Sriman Sriwacana tersebut saat ini bisa ditemukan di depan bekas Keraton Surosowan di Banten. Masyarakat Banten menyebutnya Watu Gilang, berarti mengkilap atau berseri, sama artinya dengan kata Sriman.Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan istana lalu menetap di daerah Lebak. Mereka menerapkan tata cara kehidupan mandala yang ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy.
      Sumber : http://www.wikipedia.com

      Komentar oleh fadlyrahman | April 6, 2010 | Balas

    • Warisan sejarah

      salah satu bukti autentik nya “Arca pertapa Hindu dari masa Majapahit akhir. Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman”.

      Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya.
      Legitimasi politik

      Kesultanan-kesultanan Islam Demak, Pajang, dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunannya melalui Kertabhumi; pendirinya, Raden Patah, menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina, yang dikirim ke luar istana sebelum ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yang dipimpin langsung oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting karena merupakan lokasi ibukota Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yang berusaha membuktikan hubungan para rajanya dengan keluarga kerajaan Majapahit — sering kali dalam bentuk makam leluhur, yang di Jawa merupakan bukti penting — dan legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus mendapat pengaruh besar dari Majapahit, dan masyarakat Bali menganggap diri mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit.

      Para penggerak nasionalisme Indonesia modern, termasuk mereka yang terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20, telah merujuk pada Majapahit, disamping Sriwijaya, sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini.[14] Dalam propaganda yang dijalankan tahun 1920-an, Partai Komunis Indonesia menyampaikan visinya tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yang diromantiskan.[25]Sukarno juga mengangkat Majapahit untuk kepentingan persatuan bangsa, sedangkan Orde Baru menggunakannya untuk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara.[26] Sebagaimana Majapahit, negara Indonesia modern meliputi wilayah yang luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa.

      Majapahit memiliki pengaruh yang nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.

      Persenjataan

      Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran teknik pembuatan keris berikut fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterusnya, bilah keris yang ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat.

      Arsitektur

      Selain keris, berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.
      ……..
      sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit

      Komentar oleh MADA | April 15, 2010 | Balas

  2. ~ Gaja Mada berasal dari Minahasa (Manado/Sulawesi Utara) yang saat itu bernama Negeri Makalesung/Pinaesaan (pada waktu perginya Gaja Mada dari tanah Minahasa terjadi proses perubahan nama dari Negeri Makalesung menjadi Negeri Pinaesaan…

    ~ sumber informasi adalah dari leluhur Minahasa, karena bukan berbentuk tulisan maka tidak bisa sebagai bukti sejarah…

    ~ Bukti yang paling kuat adalah tidak adanya dalam peta Majapahit Empire Minahasa (Negeri Makalesung/Pinaesaan).. maupun dalam tulisan2 sejarah mengenai daerah ini dalam kerajaan Majapahit…

    Semua daerah yang disebut sebagai asalnya Gaja Mada direbut dan di kuasai oleh Majapahit melalui sumpah gajamada…

    ~ Satu-satunya daerah yang tidak direbut oleh GAjamada adalah tanah Minahasa… “ini adalah satu alasan mana mungkin seseorang akan menyeang daerahnya sendiri..” sekalipun ada keinginan misalkan untuk menyerbu dan menguasai tidak akan mungkin dapat dilakukan karena saat itu di daerah ini banyak orang tangguh, bahkan lebih tangguh dari Gajamada.. termasuk Jengis-Khan yang juga berasal dari tempat yang sama, tidak akan mampu melakukannya.. karena Negeri ini adalah negeri leluhurnya..

    dalam kisah Gajamada tidak diketahui tempat wafatnya.. karena dia kembali ke negerinya dalam keadaan sehat dan harus kembali… (masa penugasan selesai)

    Ada hal yang perlu di luruskan adalah pulang kampungnya GAjamada bukan karena seperti tulisan di atas karena gagal menguasai tanah Sunda.. tapi justru tidak setuju tanah sunda di serbu..

    Komentar oleh franky maramis | Mei 11, 2010 | Balas

    • wkwkwkwkwkwk..haa..haa..haa.. kalo ngarang kira2 broww.. jelas2 gajah mada hitam seram begitu kok di bilang org manado,kecuali kalo gajah mada putih kayak china atau kayak org bule.. ngaraaaaang….

      Komentar oleh decky c | Juli 5, 2013 | Balas

    • mas. . . kalo dia ga stu sunda d gempur brarti ada sesuatu yg ia sayangi . . brarti kmungkin lebih besar asalnya dr sunda ketimbang minahasa. . . . jadi yg mana benar . . . .bnyak yg mengakui asal gaja mada. . saya sendiri bingung. . .tpi yg jelas ada hubungan erat antara politik, atau hubungan raja2 sriwijaya dan majapahit. . . . . saya kira dstulah qta dapat mengawali pendalaman

      Komentar oleh Henzon Aldri | Oktober 3, 2013 | Balas

  3. Wow… Terima kasih ya atas articlenya , article ini membuat saya menjadi tambah ilmu pengetahuan walau sebenarnya di sekolah dulu tidak terlalu lengkap. Thank You

    Komentar oleh Devi | Juli 10, 2010 | Balas

  4. Gajah Mada berasal dari Iraq. Kenapa saya katakan demikian karena ia mirip sekali dengan sifat keturunannya yaitu Saddam Husein dimana Saddam memiliki banyak duplikat yang kadang-kadang ada di Baghdad, sebentar lagi ada di Kurdi, pokoknya hebat euy.
    Nah jadi Gajah Mada teh kayak gitu sebentar ada di Jawa, sebentar lagi ada di Sumatera dan sebentar lagi kok ada di manado, gitu kawans, Jangankan anda, saya juga jadi bingung euy.
    Yang sebenarnya teh Gajah Mada teh berasal dari tanah maka na ia kembali ke tanah lagi.

    Komentar oleh estimate | Agustus 9, 2010 | Balas

  5. Ini semuanya menunjukkan klo majapahit bnar2 multietnis. Buktinya bnyak pjabat majapahit yg br asal dri daerah lain d nusantara. Dan akhirnya mnjdi pondasi NKRI skrng ini. So, hindari sikap kesukuan kita.

    Komentar oleh Fardan | September 1, 2010 | Balas

  6. Berarti yang bner Wikramawardhana ittu keponakan nya Gajah Mada atau Keponakan nya Hayam Wuruk?????

    Komentar oleh Yohanna.F.A | September 16, 2010 | Balas

  7. Posting yang luar biasa, disertai beberapa referensi.
    Komen saya ini sebagai kunjungan balasan. Selengkapnya: http://haarrr.wordpress.com/2009/08/17/legenda-asal-usul-gajah-mada-dari-lamongan/#comment-959
    Terima kasih banyak telah menyempatkan diri menjenguk blog saya pak.
    Sangat menarik menyimak analisa Pak Fadly. Penelusuran asal-usul Gajah Mada dari Sumatera sebenarnya merupakan pengembangan dari adanya pengkaitan nama Gajah Mada dengan istilah atau sebutan yang menjadi ciri khas lokalitas atau daerah tertentu. Gajah merupakan hewan khas Sumatera, sedangkan Mada dalam bahasa setempat diartikan nakal/bandel.
    Di Kalimantan, berkaitan dengan nama tokoh pemangku adat setempat: ‘Jaga Mada’.
    Di NTB, berkaitan dengan legenda tokoh ‘Ombu Mada Roo Fiko’.
    Di Jawa Timur, berkaitan dengan nama tempat/desa: (1) Desa Maddha di sekitar G. Semeru, yang merupakan pengembangan versi Bali. (2) Desa Modo, Lamongan, yang waktu mudanya Gajah Mada lebih dikenal sebagai Joko Modo (pemuda dari Modo). Untuk versi terahir ini telah dijabarkan di posting saya, termasuk juga tentang Ibu Gajah Mada dan tinjauan geografis. Nah, beberapa pendapat juga menyatakan ada keterkaitan dengan pengubahan bunyi “O” menjadi “A” dari Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia, seperti: Suroboyo-Surabaya, Mojopahit-Majapahit, Jowo-Jawa, Kalijogo-Kalijaga, demikian juga Gajah Modo-Gajah Mada.

    Kembali ke analisa Pak Fadly. Tentu hal utama dalam pencatatan sejarah adalah waktu terjadinya peristiwa. Ketika pada tahun 1285 Kertanegara mengirimkan utusan ke Sriwijaya (Melayu), pada saat itu, di Melayu, dinyatakan bahwa pemuda Gajah Mada telah menjadi pengawal putri kerajaan, Dara Petak. Dengan demikian Gajah Mada dilahirkan sekitar 15-20 tahun ke belakang, yaitu sekitar tahun 1270. Ini menjadi hal menarik, memunculkan kembali pertanyaan: apakah Gajah Mada dilahirkan Pada masa era Singosari (sebelum Majapahit), ataukah di awal berdirinya Majapahit? Jika mengacu pada versi P Fadly berarti ketika Majapahit berdiri, usia Gajah Mada sekitar 20 tahun. Berikutnya, Majapahit melakukan ekspansi besar-besaran di era pemerintahan Hayam Wuruk (1350), pada saat tersebut usia Gajah Mada telah 80-an? Tentu bukanlah usia yang produktif di mana pada masa itulah jaman kejayaan Gajah Mada. Selengkapnya… http://haarrr.wordpress.com/2009/08/17/legenda-asal-usul-gajah-mada-dari-lamongan/#comment-959

    Komentar oleh har | Desember 7, 2010 | Balas

  8. Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah. Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaan-pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?.
    Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan.
    a) Topik itu harus menarik (interesting topic), dalam arti menarik sebagai obyek penelitian. Dalam hal ini termasuk adanya keunikan (uniqueness topic).
    b) Substansi masalah dalam topik harus memiliki arti penting (significant topic), baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.
    c) Masalah yang tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable topic). Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya dapat diperoleh. Meskipun topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya, khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat diteliti. Oleh karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai sumber, khususnya sumber tertulis.

    Sumber :
    http://resources.unpad.ac.id/unpad content/uploads/publikasi_dosen/metode_penelitian_sejarah.PDF

    Komentar oleh fadlyrahman | Desember 18, 2010 | Balas

  9. Kalau masalah umur Gajah Mada saat menjabat, itu masalah kesempatan saja yang baru didapat. Setelah lama menjadi komandan pasukan Bhayangkara mengawal Jayanegara. Kesempatan datang saat terjadi pemberontakan yang mengancam Jayanegara. Gajah Mada berhasil menumpas pemberontak tersebut dan akhirnya diangkat menjadi Patih bahkan Mahapatih. Contoh yang lain kita angkat pada zaman modern. Usia produktif Pesepakbola dibawah 30an. Namun Christian Gonzales (34 tahun) pesapakbola Indonesia berdarah Uruguay masih berprestasi di tim nas Indonesia saat dia dipanggil membela Indonesia. Christian Gonzalespun menjadi bintang selain gol-golnya juga andilnya terhadap gol setiap pertandingan piala Aff 2010. Mengapa Christian baru bisa berprestasi ditim nas Indonesia saat diusia sudah tua karena masalah kesempatan. Kesempatan yang baru dia dapat saat usianya 34 tahun pada saat dia telah bersatus kewarganegaraan Indonesia dan Presetasinya juga menonjol sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Super Indonesia 4 kali berturut-turut.
    Kembali ke Gajah Mada, Begiu juga dengan Gajah Mada. Kesempatan yang didapat saat usianya sdh tua, saat prestasinya diakui Majapahit menumpas pemberontakan dan menyelamatkan Raja Jayanegara.

    Komentar oleh fadlyrahman | Desember 18, 2010 | Balas

  10. Terimakasih Fadly Rahman, memang makin banyak sumber informasi, makin banyak pula ilmu yang diperoleh. Saya senang mebaca tulisan anda yang emanambaha khasanah budaya bangsa Indonesia. Mudah-mudahan, akan semakin jelas, bahwa sesungguhnya memang dapat dibuktikan bahwa sesuangguhnya Gajah Mada itu, benar-benar “urang awak”. Apalagi, secara garis besar sejarah Majapahit sangat dekat dengan Minangkabau. (Yousri)

    Komentar oleh Yousri Raja Agam | Januari 3, 2011 | Balas

    • wah keren ya tulisannya…

      Komentar oleh dildaar80 | Januari 16, 2011 | Balas

  11. Dari beberapa literator dan kidung, Gajah Mada lahir sekitar tahun 1299M atau 1300M, Kebo Anabrang kembali dari expidisi Pamalayu dari Sumatra dengan membawa Dara Petak dan Dara Jingga 1295M (tentu pengawalnya berumur sekitar 20-25 tahun). JAdi ada perbedaan umur sekitar 25-30 tahun. Apalagi tahun 1350, GAjah Mada masih aktif ikut perang di Bali. JAdi kliatanya Gajah Mada bukan berasal dari Sumatra.

    Komentar oleh Cogito | Januari 18, 2011 | Balas

  12. Kalau menurut analisa saya, Gajah Mada pada periode Jayanegara dan Tribuwana Tunggadewi, tidak memiliki kekuatan politik, selain profesional sebagai abdi dan pengawal raja. Apalagi waktu itu terjadi intrik2 politik yang sangat keras diantara para kerabat raja. Terjadi persaingan yg cukup keras antara Dyah Gitarja (Tribuawana Tunggadewi)+Cakradara dengan Dyah Wyat+Suaminya. JAdi mungkin analisa anda, bahwa GAjah MAda mengangkat Dyah Gitarja itu terlalu berlebihan, apalagi waktu itu usia Gajah MAda masih sangat muda. KEkuatan Gajah Mada nampak dipertengahan pemerintahan Tribuwana Tunggadewi, saat dia menjadi Mahapatih. NAmun itu bukan kekuatan politik, tapi kekuatan angkatan bersenjata dibawah kendalinya.

    Bahkan Gajah Mada tidak berani menjadi Mahapatih untuk menggantikan Arya Tadah sebelum dia membuat jasa terhadap MAjapahit terlebih dahulu, sehingga dia minta menjadi Patih Di Daha dan Kediri terlebih dahulu. Itu bertujuan untuk menghindari mereka yang tidak puas dan iri dari perwira yang lain.

    Yang menarik adalah, kenapa Gajah Mada yg terkesan sangat kuat tidak mengkudeta raja? Karena secara politik Gajah Mada memang tidak memiliki kekuatan. Politik kekuasaan di MAjapahit dipegang dengan sangat kompak oleh para kerabat raja di 10 wilayah Negara Agung (pusat kerajaan : Bhre Kahuripan, Bhre Daha, Bhre Mataram, Bhre Pajang, Bhre Wngker, Bhre PAndanalas dll).

    Kliatanya Gajah Mada berasal dari tempat dimana dia menghabiskan masa tuanya, yaitu di Madakaripura, daerah deket Kota Malang. Ini sesuai dengan prasasti Gajah MAda yg ditemukan di Bali.

    Komentar oleh Cogito | Januari 18, 2011 | Balas

  13. mantap wong sumATERA

    Komentar oleh yonki | Februari 27, 2011 | Balas

  14. makasih udah menambah wawasan

    Komentar oleh bautinja | Oktober 3, 2011 | Balas

  15. wahh..MAHAPATIH GAJAH MADA emang Dahsyat.., tak dapat dipungkiri dan harus diakui sebagai pemilik sah NUSANTARA ini…buktinya keberadaan beliau telah diakui dari seluruh pelosok Negeri ini….

    Komentar oleh djogor manic | November 18, 2011 | Balas

  16. Dari namanya gajah mada berbau nama dari minang yaitu gajah yang bandel.Kemudian kl gak salah ibunya bernama dara petak. Mungkin dara petak ini mukanya berbentuk petak. Dan kelihatan juga mukanya gajah mada berbentuk petak. Ya berkemungkinan gajah mada berdarah dari minangkabau.

    Komentar oleh nofriyeni | Desember 10, 2011 | Balas

  17. Dari namanya gajah mada berbau nama dari minang yaitu gajah yang bandel.Kemudian kl gak salah ibunya bernama dara petak. Mungkin dara petak ini mukanya berbentuk petak. Dan kelihatan juga mukanya gajah mada berbentuk petak. Ya berkemungkinan gajah mada berdarah dari minangkabau.Biasanya nama orang minang karena ada khasnya.Misalnya kl seseorang hitam maka dipanggil mak itam, kl dia putih dipanggil mak utih. Maka si gajah ini badung ,bandel, gak ada takutnya maka diberi namalah si gajah mada(bandel, badung)

    Komentar oleh nofriyeni | Desember 10, 2011 | Balas

  18. ada artikel baru yang menyebut bahwa Majapahit adalah kerajaan islam berdasar koin keping mata uang yang bertuliskan syahadat coba liat di coin majapahit dan dimungkinkan gajah mada adalah muslim

    Komentar oleh agus sugiyanto | Desember 12, 2011 | Balas

  19. gadjah mada tuh berasal dari papua

    Komentar oleh erlina | April 9, 2012 | Balas

    • ngaco… gadjah mada itu asalnya dari Allah SWT…

      Komentar oleh gadjah muda | April 9, 2012 | Balas

  20. gajah mada aslinya bernama mada,,karena di angkat menjadi prajurit dan menjadi pangdam perang habis itu di namai gajah mada,,lebih lengkap lihat di wikipedia…

    Komentar oleh sinartehnik | Mei 21, 2012 | Balas

  21. dari manapun asalnya si Gajah Mada, tak perlu diperdebat. ambil hikmah dari sosok sang patih

    Komentar oleh D34 Kw | Mei 30, 2012 | Balas

  22. kerajaan sunda sebenarnya adalah moyang dari Prabu Raden Wijaya , maka itu ketika Gajahmada mengucap sumpah palapa akan menyatukan sunda
    Tribuana tungga dewi yang saat itu adalah ratu pengganti jayanegara merasa khawatir dan menegur gajahmada bahwa sunda itu adalah moyang dari raden wijaya sehingga dia berpesan jangan sekali kali mengganggu sunda atau menguasai sunda

    Komentar oleh indra | Agustus 3, 2012 | Balas

    • Sebenarnya pernyataan Majapahit bernenek moyang sunda adalah klaim sepihak dari pihak sunda yg ditulis abad 17an dst dan disebut2 oleh babad di jawa tengah yg ditulis abad 17-an jg.
      Babad2 (bkan prasasti ya) dr jawa wetanan (tengah ke timur) just

      Dalam Babad Tanah Jawi, Banga dan Jaka Sesuruh (istilah/julukan lain utk Wijaya) merupakan keturunan dari Kuda Laleyan dari Kahuripan (sekitar Surabaya sekarang). Diceritakan bahwa Kuda Laleyan dari Jenggala-Kahuripan pergi kebarat karena negerinya terkena pagebluk (bencana alam semacam lumpur lapindo sekarang)…

      Jadi yg disebut R. Wijaya keturunan Sunda-Galuh…maka kakek-nenek Wijaya di Galuh tsb memiliki ayah dan kakek yg asalnya juga dari timur…

      Silakan baca…jadi kalau Wijaya dipercaya keturunan Galuh-Sunda dan ia lalu ada di Singasari…itu arus balik…dari timur ke barat lalu ke timur lagi…memakan waktu sampai 6-7 generasi..200 tahunan

      Prabu Sri Gênthayu (nama petapa Airlangga) pêputra gangsal.

      1. Ingkang pambayun, nama Rara Suci Wanungsanya, wadat botên kêrsa krama, karêmênipun[13] amung mandhita.

      2. Panênggak kakung, nama Radèn Lêmbu Amiluhur,

      3. Panêngah kakung, nama Lêmbu Amêrdadu,

      4. Sumêndhi, nama Lêmbu Pangarang,

      5. Waruju ugi kakung, nama Lêmbu Amêrjaya.

      Saking kêparêngipun sang prabu, putra kakung sakawan wau kajumênêngakên nata sadaya.

      Radèn Lêmbu Amiluhur kadadosakên ratu wontên ing Jênggala, jêjuluk Prabu Dewakusuma.

      Radèn Lêmbu Amêrdadu, kadadosakên ratu wontên ing Daha, ajêjuluk Prabu Pujaningrat.

      — 29 —

      Radèn Lêmbu Pangarang, kadadosakên ratu wontên ing Ngurawan, ajêjuluk Prabu Pujadewa.

      Radèn Lêmbu Amêrjaya, kadadosakên ratu wontên ing Panaraga, ajêjuluk Prabu Pujakusuma. Dene ratu sakawan wau, ingkang kadadosakên ratu agêng ing Jênggala.

      Karaton Prambanan lajêng sirna botên dados karaton dumugi samangke.

      Dene Sang Pandhita Rara Suci Wanungsanya, lajêng momong dhatêng ingkang rayi-rayi ratu sakawan wau, mênawi pinuju wontên ing Jênggala, padhepokanipun wontên ing rêdi Pucungan.[14] Mênawi pinuju wontên ing Daha, padhepokanipun wontên ing dhusun Kôndhairèn.

      Ki Dêrmakôndha pitakèn, karatonipun Prabu Lêmbu Amêrdadu punika pêrnahipun samangke pundi.

      Pak Sondong. Wontên sakilèn bênawi, sawetanipun dhusun Klothok lan Gênêng, inggih ingkang kathah banonipun pêthak punika.

      Dene Radèn Malayakusuma, inggih Radèn Gunungsari, dalêmipun wontên ing Sabrang wetan, ringin kurungipun Radèn Gunungsari samangke dados pêkên, nama pêkên Gunungsari, lêstantun dumugi sapunika taksih nama pêkên Gunungsari.

      Karaton ing Jênggala punika umuripun pintên taun, sarta pintên panjênêngan nata. Laminipun satus taun, kawan panjênêngan.1. Prabu Lêmbu Amiluhur, 2. Panji Kuda Rawisrêngga, 3. Kuda Laleyan, 4. Prabu Banjaransari. Sarta sadaya wau sami ajêjuluk Prabu Dewa Kusuma. Karaton ing Jênggala sirna, pindhah dhatêng Galuh.

      http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/32-babad/221-babad-kadhiri-mangunwijaya-1932-990

      Catatan sejarah dari Jawa Timur masa abad 13-15 tidak ada yang menyebut demikian.

      Desawarnana atau Negarakertagama lebih didahulukan kebenarannya dibanding data babad dalam hal nenek moyang Dyah Wijaya (pendiri Majapahit yg menurut Negarakertagama adalah org Jawa tanpa campuran dng sunda) karena:

      1. data2 dalam negarakertagama mengenai tempat2 setelah dicek dng ternyata benar ada. Hal ini menguatkan validasi data yg tercantum didalamnya.

      2. Ditulis beberapa puluh tahun setelah wafatnya Wijaya. Berbeda dng Babad yg ditulis ratusan tahun setelahnya. Babad dan Carita selanjutnya yg mengaitkan Dyah Wijaya dengan Sunda yg ditulis abad 17 kemungkinan terkait dengan politik kerajaan Mataram Agung yg ingin menyatukan dan mengambil simpati penduduk Sunda. Atau kekaguman pihak Sunda yg ingin men-Sunda-kan tokoh2 kuno Jawa. Contoh lain, Gajah Mada diklaim berasalah dari Minangkabau/Melayu dengan dasar 1. nama Gajah dan Mada. Gajah hanya ada di SUmatra dst.

      Komentar oleh dildaar80 | Agustus 4, 2012 | Balas

    • ada dua versi:

      1. Wijaya orang Jawa asli. sumber data > Negara Kertagama dan Prasasti Balawi…Mulamanurung…

      2. Wijaya mixed atau keturunan campuran jawa dan sunda…bapaknya pangeran sunda ibunya Tumapel…bapaknya wijaya dibunuh oleh musuhnya dng racun..pembunuhnya ialah lingkaran dalam istana yg tak ingin ayah wijaya menjadi raja (kemungkinan sih gerakan ultra nasionalis sunda yg tak ingin rajanya keturunan campuran tp harus asli sunda..hehehe)…ibunya wijaya karena menyaksikan intrik ini akhirnya nggak betah tinggal di Galuh dan pulang ke Tumapel..

      3. Data Babad Kediri menyebutkan bahwa kerajaan Jenggala pd abad 11 terjadi bencana alam yg menyebabkan raja dan rombongannya pergi ke Galuh. Di sana mereka beranak pinak..dan menjadi raja2 di tanah Sunda..salah satu keturunannya ialah Jaka Sesuruh..Wijaya itu..

      Janggala dalam Karya Sastra

      Adanya Kerajaan Janggala juga muncul dalam Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Kemudian muncul pula dalam naskah-naskah sastra yang berkembang pada zaman kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, misalnya Babad Tanah Jawi dan Serat Pranitiradya.

      Dalam naskah-naskah tersebut, raja pertama Janggala bernama Lembu Amiluhur, putra Resi Gentayu alias Airlangga. Lembu Amiluhur ini juga bergelar Jayanegara. Ia digantikan putranya yang bernama Panji Asmarabangun, yang bergelar Prabu Suryawisesa.

      Panji Asmarabangun inilah yang sangat terkenal dalam kisah-kisah Panji. Istrinya bernama Galuh Candrakirana dari Kediri. Dalam pementasan Ketoprak, tokoh Panji setelah menjadi raja Janggala juga sering disebut Sri Kameswara. Hal ini jelas berlawanan dengan berita dalam Smaradahana yang menyebut Sri Kameswara adalah raja Kadiri, dan Kirana adalah putri Janggala.

      Selanjutnya, Panji Asmarabangun digantikan putranya yang bernama Kuda Laleyan, bergelar Prabu Surya Amiluhur. Baru dua tahun bertakhta, Kerajaan Janggala (dkt Surabaya) tenggelam oleh bencana banjir. Surya Amiluhur terpaksa pindah ke barat mendirikan Kerajaan Pajajaran.

      Tokoh Surya Amiluhur inilah yang kemudian menurunkan Jaka Sesuruh, pendiri Majapahit versi dongeng. Itulah sedikit kisah tentang Kerajaan Janggala versi babad dan serat yang kebenarannya sulit dibuktikan dengan fakta sejarah.

      http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Janggala

      Carita Parahiyangan, Babad Tanah Jawi, Babad Kediri dan Pararaton adalah versi babad bukan versi prasasti…nilai kebenarannya harus disesuaikan dng data prasasti…

      Komentar oleh dildaar80 | Agustus 4, 2012 | Balas

  23. KALOK MAHAPATIH & YG MULIA HAYAM WURUK BISA “BERSATU KEMBALI” (TRMASUK PUSAKA2NYA) MAKA, BANGSA INI AKAN MENEMUKAN ERA KEEMASANNYA KEMBALI…!!!!!

    Komentar oleh Ir. Haji Lalu Muhammad Hamdan Sjahrul, SH. | Desember 2, 2012 | Balas

  24. Ini versi gajah mada menurut orang Lampung, karena gajah mada merasa terancam dan mencium adanya rencana pembunuhan terhadap dirinya maka pada malam hari pergilah dia secara diam-diam dari majapahit untuk menjumpai sahabat lamanya yang menjadi raja di pagaruyung namun karena dia merasa seperti selalu diburu (dahulu bila seseorang atau sebuah tim mendapat mandat raja memburu seseorang tidak akan berhenti sebelum tugasnya tuntas dilaksanakan) akhirnya oleh raja pagaruyung diarahkan untuk pergi ke selatan yaitu bengkulu, namun dia melanjutkan lagi perjalanan ke selatan tibalah dia krui (Lampung Barat), kemudian dia menikah lagi dan menghasilkan keturunan akhirnya dia meninggal dan dimakamkan di Pugung Tampak. Saat ini masih ada keturunan gajah mada di Lampung Barat. Perlu diketahui dalam bahasa Lampung tidak ada kata gajah, namun untuk menunjukkan binatang besar berbelalai orang lampung menyebutnya Liman jadi nama Gajah Mada bukan nama asli lampung. Namun keturunan Gajah Mada di Lampung tidak ada yang secara pasti mengetahui asal-usul gajah mada kecuali mereka tahunya nenek moyang mereka adalah Gajah Mada seorang patih dari Majapahit. Cerita sebenarnya Wallahu alam.

    Komentar oleh Konon Kata | Desember 14, 2012 | Balas

  25. Klau asl mu asl d mna gjah mada d lahirka n d bsarkan sy krng thu,tp brdsrkn bukti2 yg ada trkait mha ptih gja Mada,gajah mada prnah mmpir,tinggal (singgah)bhsa serawai bengkulu selatan.Dmana bukti kuat pningglan mha patih gajah mada tinggl d bengkulu selatan brdsrkn adnya jejak kki gjah mada dan rmbngnnya yg mlputi adtyawarman,empu tantula,rabia (tabib) srta prajurt2 pngkutnya tnggl d kwsn kermat dan sakral SEBAKAS (dusun tinggi) yg ada d kwsn daerah bengkulu selatan.silkn n knjungi lngsng. Beckovirgoboy@.

    Komentar oleh Becko Rahmat Khalik,S.Pd | Mei 21, 2013 | Balas

  26. Maha Patih Gajah mada itu tdk mati krn tdk ada btu nisannya sprti d pertanyakan perihal d mna gajah mada wafat n d semayamkan,brdsarkan tdk adanya bukti yg kuat.Gajah mada itu tdk mati melainka moksa Tapa Brata di kawasan Keramat Sakral dan Suci d kawasan SEBAKAS dusun tinggi yg trletak d dkt kaki gunung Dempo Pagar Alam Sumsel dan bukit Barisan Manna Kab.Bengkulu Selatan Prop. Bengkulu, MOKSA brarti (menghilangkan diri dari hiruk pikuk dunia). Gajah Mada dtng k Bengkulu krn ada hbngan dg kerjaan Sriwijaya.

    Komentar oleh Becko Rahmat Khalik,S.Pd | Mei 21, 2013 | Balas

  27. Tunggu pembalsan dari SRIWIJAYA. Cucu Raja Balaputeradewa Khasanah Sri Maharaja Sriwijaya X telah diutus mencari Prabu Siliwangi untuk berguru ilmu. Saya tahu Gajah Mada belum wafat.

    Komentar oleh Budi | Mei 26, 2013 | Balas

  28. pada gila n ngaco semua pd sok tau,pd ngaku2 kalo gajah mada berasal dari daerah kalian,semuanya pd gila. yg benar gajah mada itu berasal dari tegal jawa tengah,itu terbukti dari peninggalan sejarah yg msh ada pd saat ini,yaitu warteg bahari yg merupakan milik gajah mada,krn gajah mada adalah juragan/bos warteg. inilah yg paling benar broww…

    Komentar oleh decky c | Juli 5, 2013 | Balas

  29. Pada ngaco semua,…gajah mada tu asalnya dari tuban,…tepatnya deket rumahku,…bahahaha,……
    coba di liat lagi,…nama gajah mada aslinya ialah ”GAJAH MODO” karna di jawa huruf a diakhir kata sering disebut ”O”,…jadi “GAJAH MADA” GAJAH=GAJAH(taukan gajah) MADA/MODO= sama,…jadi gajahmada artinya sama seperti gajah,…seorang yg besar kuat,dan kokoh seperti gajah,…jadi gajah mada berasal dari bapak ibunya,..bukan dari minang,sumatra,lampung,..ataw yg lainya,…

    Komentar oleh Bocah | Agustus 23, 2013 | Balas

  30. sebenarnya batu itu bukan untuk itu, tapi batu doyong atau batu miring itu digunakan untuk mengikat gajah putih yg menjadi kesayangan Eyang Prabu Brawijaya. karena dimana pda waktu zaman kerajaan majapahit mempunyai lima peliharaan yg menjadi kesayangan beliau,diantaranya…Burung perkutut putih,ayam putih,gajah putih,pohon beringin putih dan jga macan putih.

    Komentar oleh ingsun romo | September 17, 2013 | Balas

  31. Mnurut informasi yang tidak tertulis Gajah Mada adalah orang Kediri Jawa Timur
    Gajah Mada mempunyai seorang kakek dan seorang ayah yang bernama sama yaitu Gajah Mada pula, jadi tidak heran kalau sejarah bingung masa hidup Gajah Mada.Gajah Mada hidup pada era pemerintahan jayanegara sampai hayam wuruk, berarti mempunyai periode hampir 200thn.Kemungkinan di era jayanegara adalah kakek Gajah Mada dan yg terakhir adalah pada waktu Ibukota majapahit pindah ke Daha(Kediri).Gajah mada yg terakhir dimakamkan di desa badal ngadiluwih kediri.sedangkan putra Gajah Mada yg nomor 3 dimakamkan di desa ngliman nganjuk.mungkin orang menyebutnya ki ageng ngaliman.Gajah mada merupakan sorang muslim asli dari arab dengan perawakan yg tinggi besar hampir 2meter.berwajah tampan tdk sesuai seperti sejarah tulis.Pada waktu pemerintahan Hayam wuruk, gajah mada mengajak hayam wuruk masuk islam tetapi hayam wuruk menolak, maka lambat laun majapahit hancur.Di setono Gedong ada makam walilyullah bernama Syech Maulana Ali Syamsuyen atau orang kediri menyebutnya Mbah wasil.Mbah wasil adalah seorang pandita ratu dari tanah rum (eropa turki).beliau membahas kirtab musarar dengan sri aji jayabaya yg merupakan raja kediri kala itu.orang orang menganggap bahwa sri aji jayabaya beragama hindu.hal ini mungkin terjadi pada waktu itu untuk menghormati rakyat kediri.Sri aji jayabaya berguru kepada Mbah wasil, dari situlah sri aji jayabaya memeluk agama islam.Wallahu Alam

    menanggapi kerancuan akan sejarah menyebabkan perbedaan opini dari masing masing penganut agama dan aliran.Disini saya berfihak pada kebenaran akan sejarah yg tidak tertulis, akan tetapi diperlihatkan secara spiritual yg semua aliran diharap bisa menerima.Semoga Kebhinekaan kita tetap tunggal ika.Sejarah mencatat dari tanah jawa ada beberapa kerajaan dari mataram hindu jawa tengah beralih ke timur bersama mpu sindok mendirikan kerajaan baru anjuk ladang lalu khadiri .dan beralih ke singasari,majapahit,pajang,demak bintoro dan kesultanan mataram.Agama islam masuk di jawa timur pertama kali dibawa oleh saudagar islam perempuan sekitar abad VIII di gresik.dan sejarah selanjutnya mencatat bahwa dijaman kerajaan kediri sekitar abad X ,seorang pandita ratu dari tanah rum “rawuh” ke kerajaan kediri dan diterima baik oleh prabu sri aji jayabaya untuk keperluan membahas kitab musarar.yg dimaksud kitab musarar dimungkinkan adalah kitab jangka jayabaya.Dengan berlalunya waktu sri aji jayabaya berguru kepada seorang pandita ratu yang bernama Syech Maulana Ali syamsuyen,orang kediri menyebutnya mbah wasil yang makamnya di masjid setono gedong jl.doho kota kediri.dari sinilah sang prabu dibaiat(menurut agama islam)masuk agama islam.berarti Sri aji jayabaya merupakan seorang muslim.Pada waktu itu tanah jawa masih era hindu dan untuk menghormati rakyat kediri,sri aji jayabaya tetap dianggap beragama hindu dan merupakan titisan dewa Sang Hyang Ismoyo.Dalam perjalanan waktu kerajaan kediri runtuh dan digantikan kerajaan singhasari yang kemudian runtuh oleh kerajaan kediri dan berdirilah kerajaan majapahit.Dalam masa majapahit ini banyak saudagar dari india dan arab berdatangan.termasuk para wali yang ikut menyebarkan agama islam.Disini saya membahas bukan walisongo tetapi para wali yang tidak tetulis disejarah tetapi ikut menyebarkan agama islam di tlatah majapahit.Gajah Mada merupakan seorang asli arab yang beragama islam datang ke Tanah Jawa.menurut informasi guru kami Gajah Mada mempunyai seorang kakek dan seorang ayah yang bernama sama yaitu Gajah Mada pula, jadi tidak heran kalau sejarah bingung masa hidup Gajah Mada.Gajah Mada hidup pada era pemerintahan jayanegara sampai hayam wuruk, berarti mempunyai periode hampir 200thn.Kemungkinan di era jayanegara adalah kakek Gajah Mada dan yg terakhir adalah pada waktu Ibukota majapahit pindah ke Daha(Kediri).Gajah mada yg terakhir dimakamkan di desa badal ngadiluwih kediri.sedangkan putra Gajah Mada yg nomor 3 dimakamkan di desa ngliman nganjuk.mungkin orang menyebutnya ki ageng ngaliman.Gajah mada merupakan sorang muslim asli dari arab dengan perawakan yg tinggi besar hampir 2meter.berwajah tampan tdk sesuai seperti sejarah tulis.Pada waktu pemerintahan Hayam wuruk, gajah mada mengajak hayam wuruk masuk islam tetapi hayam wuruk menolak, maka lambat laun majapahit hancur.Wallahualam

    Kita tidak usah terlalu mementingkan ego agama masing masing.Sebuah bangsa yg besar adalah bangsa yg menghormati jasa pahlawannya.Dalam hal ini pemersatu negara Majapahit kala itu adalah mahapatih Gajah Mada.Gajah Mada adalah seorang muslim asli arab.Pada waktu bulan ramadhan ini guru kami melakukan ziarah ke makam para wali(tidak termasuk walisongo) di daerah kediri dan nganjuk.menurut informasi guru kami Gajah Mada mempunyai seorang kakek dan seorang ayah yang bernama sama yaitu Gajah Mada pula, jadi tidak heran kalau sejarah bingung masa hidup Gajah Mada.Gajah Mada hidup pada era pemerintahan jayanegara sampai hayam wuruk, berarti mempunyai periode hampir 200thn.Kemungkinan di era jayanegara adalah kakek Gajah Mada dan Pemerintahan majapahit terakhir adalah pada waktu Ibukota majapahit pindah ke Daha(Kediri)dengan rajanya girindrawardhana.Gajah Mada dilahirkan dan dimakamkan di kota Kediri.Gajah mada yg terakhir dimakamkan di desa badal ngadiluwih kediri.disamping pengawalnya raden banteng, sedangkan putra Gajah Mada yg nomor 3 dimakamkan di desa ngliman nganjuk. mungkin orang menyebutnya ki ageng ngaliman.Wallahualam.Gajah mada merupakan seorang muslim asli dari arab dengan perawakan yg tinggi besar hampir 2meter,mempunyai simbar(bulu rambut), nama lain dari Gajah Mada adalah kayu watu. dimana kayu watu adalah material yg keras sehingga Gajah Mada digambarkan sebagai sosok yg kebal senjata apapun. Pada waktu itu guru kami berkomunikasi dengan beliau, beliau berwajah tampan tdk sesuai seperti sejarah tulis atau patung yg selama ini digambarkan.Sejarahnya Pada waktu pemerintahan Hayam wuruk, gajah mada mengajak hayam wuruk masuk islam tetapi hayam wuruk menolak, maka lambat laun majapahit hancur.Sehingga kita simpulkan bahwa agama islam memberikan sumbang sih kepada kejayaan Majapahit.Dan saya garis bahawi Dajjal merupakan musuh islam sejak dahulu.Bahwa nanti akhir jaman Dajjal akan muncul mengadu domba umat islam.Wallahu alam

    Komentar oleh Kuda rawisrengga | September 24, 2013 | Balas

  32. Gak tau ahhh…..gelap

    Komentar oleh Mada | Oktober 6, 2013 | Balas

  33. .biasa lah,memang sudah tradisi bangsa kita,ketika seseorang tokoh itu memang terkenal,maka,semua nya mengklaim,kalau tokoh tsb,berasal dari daerah nya.Eh,bukan kah bangsa kt,cukup banyak ,mempunyai ahli2 supranatural,paranormal,dll,mari kt undang mereka,ke makam yg diklaim sebagai makam Patih Gajah mada,seperti yg di tulis di web ini, di Bengkulu utara, atau ada lg di daerah pesisir Krui,di daerah Pugung Tampak,pekon Kesugehan.(Lambar) sy yaqin,meski arwah nya tdk bs lg kt temukan,,mungkin khodam nya bs menjawab sesuatu yg kita cari. Bgmana? Oke?

    Komentar oleh RadityaNugraha.salaka | Desember 12, 2013 | Balas

  34. Oke,membalas pertanya,an sdr Firman.
    Sewaktu raja sunda galuh pralaya di Bubat Majapahit.maka pemerintahan nya di pimpin oleh adik nya yg bernama”Mangkubumi suradipati.[Prabu Bunisora.1350-1371]sdangkan adik Dya Pitaloka, Anggalarang Niskalawastu kencana,blum dewasa,dan kbr nya demi keamanan nya agar turunan Lingga buana,tdk habir di bunuh oleh telik2 Majapahit. .Setelah aman ktika brumur 23 thn. [1371] barulah Prabu Niskala wastu di nobat kan,kemudian di lanjut dngan Prabu Susuk tunggal[1475M] yg ibu nya dari LampungBarat. Yaitu Putri Ratna Dewi lara sarkati. .Oke. Semua sumber dari wangsit mpek Viet Nomh. .benar atau tdk nya waALLAAHualambisawab.karena saya atau pun yg lain dan anda juga blum lahir pada masa itu. .Apa ada sangkalan?

    Komentar oleh RadityaNugraha.salaka | Maret 18, 2014 | Balas

  35. Semua salah kaprah ngapain berebut nama gajah mada entah dari jawa kek dari sumatra ,bali kalimantan,sulawesi dll.pokoknya milik bangsa indonesia.kita bersyukur ada pahlawan bagsa indonesia yang yg mempersatukan nusantara .pokoknya gajah mada milik bangsa indonesia,bukan milik suku suku enta dari mana itulah pahlawan sejati yang tidak memberikan identitas,seperti kita memberikan sedekah tanpa dikethui orang lain,itu namanya ihklas.dulu majapahit sekarang indonesia.sekarng urusan dengan orang korupsi negara bagaimana kita bertindak ,apa kita bunuh aja ya ..

    Komentar oleh ijo | Mei 24, 2014 | Balas

  36. Hello There. I found your blog using msn. This
    is a very well written article. I will be sure to bookmark it and come
    back to read more of your useful information. Thanks for the post.
    I will definitely comeback.

    Komentar oleh advantages of management audits | Agustus 18, 2014 | Balas

  37. Mas Fadly saya mau bertanya dikit …..
    Raden Wijaya (bergelar Krtajasa Jayawarddhana), masa pemerintahan tahun 1293-1309 M, sebagai pendiri kerajaan Majapahit. Ia adalah keturunan penguasa Singhasari, anak Dyah Lembu Tal, cucu Mahisa Campaka (Narasinghamurti), jadi masih keturunan Ken Arok dan Ken Dedes secara langsung.
    1. Raden Wijaya (Vijaya), Apakah gelar raden sudah dipakai saat itu (1293.) ???
    2. Wijaya (bergelar Krtajasa Jayawarddhana) mengadopsi dari bahasa manakah?
    3. Ranggalawe, Sora, dan Nambi mereka itu apakah orang2 asli dari Singhasari/majapahit atau imigran dari luar jawa atau nusantara ? Kalau Ranggalawe (mungkin jawa), tapi kalau Sora n Nambi kok lebih seperti nama orang asia tengara kamboja (campaka), vietnam, thailand dll.
    4. Majapahit dari Bahasa Jawa bukan?? bagaimana dengan wijaya nama jawakah??
    5. Hayam Wuruk n Gajahmada, mungkinkah itu cuma gelar (instansi) yang artinya. Kepala Negara dan Perdana Menteri bukan nama orang???
    6. Mengingat luasnya wilayah. Mungkinkah saat Majapahit perluasan wilayah menyebarkan pasukan keseluruh nusantara dan pasukan majapahit dipimpin oleh Gajah Mada 1 untuk pulau sumatra, pasukan Gajah Mada 2 untuk kalimantan, Gajah Mada 3 untuk sunda dll. dalam waktu yang hampir bersamaan ??
    7. Apakah dari percampuran nama / orang2 ada india (hindu/budha), ada china (yuan / yunan), champaka (kamboja). Belum lagi ada arab, turki, belanda Siapakah kita, kamu, dan indonesia sekarang ini???
    8. Mungkinkah adanya tumpang tindihnya nama gelar asal usul kacau balau itu adalah product devide of impera pecah belah dan hancurkan masih ada sampai sekarang kapankah kita menang perang mutlak dan mengusir VOC dari nusantara??? Sudah merdekakah kita ???
    9. Bisakah dengan kita mempelajari asal usul sejarah kita bisa menjadi bangsa besar seperti dulu???

    Komentar oleh wiwied | Mei 19, 2015 | Balas

  38. Kalau sepengetahuan saya ini yg di sebut dg PATOK GAJAH yang di mana pada waktu jaman kerajaan MAJAPAHIT untuk mengikat GAJAH PUTIH yang menjadi peliharaan kerajaan MAJAPAHIT

    Komentar oleh wahyu | April 19, 2017 | Balas

  39. […] asal usulnya sebagai orang Melayu. Penemuan ini merupakan suatu bukti sejarah yang sangat berharga.[7]Sejarah Gajah Mada yang disamar-samarkan menjadi […]

    Ping balik oleh Sejarah Patih Gajah Mada dan Kerajaan Majapahit | September 11, 2017 | Balas

  40. […] 14) Lan-mu-li (Lamuri)[5] […]

    Ping balik oleh Sejarah Patih Gajah Mada dan Kerajaan Majapahit | September 11, 2017 | Balas

  41. Reblogged this on Tanjuang Kaciak.

    Komentar oleh Tagoetji | Agustus 9, 2019 | Balas

  42. Nice post

    Komentar oleh Tagoetji | Agustus 9, 2019 | Balas


Tinggalkan komentar