Fadlyrahman’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

JAPAN TRIP

KERAMAIAN TOKYO, KEINDAHAN FUJI SAN

Sehari sebelumnya sudah dihubungi pihak travel untuk memastikan keberangkatan ke Jepang. Kebetulan yang menghubungi nanti juga akan menjadi tour leader selama di Jepang. Tour leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama Fransisko yang memastikan bahwa mereka ketemu dengan saya dan peserta lainnya pada jam 5 sore di bandara Soekarno Hatta.

Pada hari keberangkatan, Jumat, 8 mei 2015 sebelum jam 5, beberapa peserta sudah tiba dilokasi yang telah ditentukan untuk bertemu. Ada beberapa peserta yang saya sudah pernah ketemu sebelumnya. Hari itu satu persatu saya sudah mulai mengenal peserta nama panggilan masing-masing.

Setelah beberapa saat passport dan tiket pesawat singapura airlines diberikan ke semua peserta dan koper juga sudah masuk bagasi, semua peserta masuk dan menunggu di ruang tun ggu bandara. Sebelum berangkat masih ada waktu untuk shalat maghrib serta jamak qashar dengan Isya.

Pesawat terbang jam 19:30, transit terlebih dahulu di Singapura dan kemabli terbang menuju Jepang dengan Singapura Airlines dengan pesawat yang berbeda. Tiba di Bandara Internasional Narita Tokyo pada jam 8 an pagi.

Selamat Datang di Bandara International Narita Tokyo

Selamat Datang di Bandara International Narita Tokyo

Tour leader lokal Jepang sudah menunggu kami. Awalnya saya mengira, tour leader lokal Jepang adalah orang Jepang yang bisa berbahasa Indonesia, seperti tour leader sebelumnya yang pernah saya alami selama beberapa trip sebelumnya di Thailand, Malaysia dan SIngapura. Ternyata tour leader Jepang adalah orang Indonesia yang sebelumnya belajar dan saat ini bekerja di Jepang. Namanya Trisna atau dipanggil Tisna, putra Palembang kelahiran Lampung.

Walaupun kurang tidur, tour pertama tetap berlanjut. Karena ini merupakan hari pertama, semangat untuk berkunjung ke tempat-tempat yang khas kota ini sangat menggebu. Kunjungan pertama adalah kuil kuno kota Tokyo Asakusa Kannon Temple. Sebelum mengunjungi berphoto sesaat di pinggir sungai Sumida yang membelah kota Tokyo. Dari kejauhan terlihat gedung-gedung tinggi dan bangunan khas Tokyo Sky Tree. Kesan pertama melihat sekeliling sungai Sumida, yakni sungai yang bersih, taman-taman yang indah tanpa sampah, fasilitas lengkap untuk pejalan kaki dan bersepeda. Menjelang siang, cuaca kota Tokyo masih sejuk, terasa angin masih terasa dingin dikulit.

Asakusa Kannon Temple

Asakusa Kannon Temple

Setelah puas mengambil photo di pinggir sungai Sumida, kembali ke tujuan utama mengunjungi Asakusa Kannon Temple, kuil tertua di kota Tokyo. Mulai memasuki gerbang, sudah terlihat banyak pengunjung yang mendatangi kuil ini. Ditengah kuil terdapat kerumunan pengunjung, rasa penasaran ingin melihat. Kerumunan pengunjung mengelilingi wadah yang berisi air, mereka bergantian menyiram tangan dan mulut mereka dengan air.

Sebelum memasuki wilayah kuil, dari kejauhan saya sudah melihat sebuah menara di wilayah kuil. Pastimya kuil tersebut yang menjadi objek kamera. Tidak hanya saya, ada beberapa orang pengunjung juga mempunyai tujuan yang sama. Dan tidak fokus hanya disatu objek saja, mengelilingi komplek kuil pastinya menghilangkan rasa penasaran saya. Mengakhiri kunjungan ke kuil ini dengan melihat langsung suasana dalam kuil yang dipenuhi pengunjung yang sedang sembahyang.

Tradisi Minum Teh Jepang

Tradisi Minum Teh Jepang

Pengalaman menarik berikutnya adalah Japanese Tea Ceremony. Tata cara minum orang Jepang meminum teh mempunyai makna. Teh yang disajikan adalah teh hijau. Kami disambut seorang wanita Jepang setengah baya yang akan memimpin upacara penyajian teh. Sebelum minum teh disajikan terlebih dahulu sepotong kue yang dibagi dari tengah terlebih dahulu. Lalu peramu teh memberikan tehnya dan meminta kepada kita untuk memutarnya tiga kali. Setelah selesai minum diputar kembali kearah semula. Setelah acara selesai, sisa teh dihabiskan tanpa tersisa apalagi saat kita menghabiskan teh dengan bersuara, menandakan bahwa orang tersebut menikmatinya.

Setelah city tour kota Tokyo hari itu berakhir, menuju hotel untuk beristirahat menjadi kegiatan wajib agar kessokan harinya bisa melanjutkan keliling kota Tokyo dengan segala keunikannya.

==================

Odaiba City

Odaiba City

Menurut orang Jepang, apabila mau ke New York pergilah ke Odaiba City. Kenapa demikian, karena disana terdapat icon kota New York sebuah patung liberty replika yang berdiri disana. Odaiba city terhubung dengan Tokyo oleh sebuah jembatan yang dinamakan jembatan Rainbow. Tampak kota Tokyo dari sana. Kami mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan di sana yang didalamnya terdapat sebuah museum yakni Trick Art Museum.

Di sambut seorang wanita berkimono yang bisa berbahasa Indonesia yang katanya lama tinggal di Bali. Wanita tersebut menjelaskan mengenai museum yang kami kunjungi termasuk tatacara berphoto dengan gambar-gambar yang ada didalamnya seakan-akan gambar-gambar tersebut hidup. Satu persatu-satu gambar didalam museum tersebut kami coba, berbagai macam gaya pun dicoba. Ada yang mengikuti contoh yang ada dalam brosur, ada juga mencoba dengan gaya masing-masing sesuka hati.

Trick Art Museum

Trick Art Museum

Trick tipuan pun saya alami saat wanita pemandu memanggil saya bahwa ada uang teman yang jatuh dan minta dibantu megembalikan sambil menunjuk di lantai. Seakan terhiptonis saya mengambil uang tersebut, ternyata hanya gambar uang lembaran yen seakan nyata. Trick terakhir itu mengakhiri kunjungan ke Trick Art Museum.

Odaiba city tidak hanya mengunjungi Trick Art Museum, juga mengunjungi Panasonic Centre. Itu kami lakukan hari berikutnya. Panasonic centre yang didalamnya terdapat produk-produk Panasonic yang teknologi terkini dan juga pusat ilmu pengetahuan. Banyak anak sekolah yang mengunjungi tempat ini. Untuk saya sangat penting mengunjungi Panasonic Centre ini, apalagi sebelumnya kami sudah mengunjungi Pabrik Panasonic dan sempat berkeliling pabrik.

Kunjungan ke Pabrik Panasonic

Kunjungan ke Pabrik Panasonic

Selain mendapatkan penjelasan mengenai produk Panasonic ditempat ini, kami juga bisa mencoba salah satu produksi Panasonic, alat pijat elektonic yang cukup membuat badan menjadi enak kembali setelah beberapa hari melakukan city tour kota Tokyo. Naik satu lantai, dijumpai area khusus game Mario yang dulu saat kecil saya sering memainkannya. Namun yang menarik justru area sebelahnya, area ilmu pengetahuan. Ada beberapa games yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

==================

Keindahan pemandangan gunung Fuji sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Gunung tertinggi di Jepang merupakan salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi apabila ke Jepang. Sebelumnya mampir dulu di Gotemba. Dari Tokyo ke Gotemba memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan menggunakan bus. Mengunjungi factory outlet di Gotemba yang terdapat toko-toko yang menjual barang-barang merk terkenal dunia. Bagi yang senang belanja, pastinya tempat ini adalah surganya. Barang kualitas bagus dan design yang terkini bisa banyak dijumpai disini.

Gotemba Factory Outlet

Gotemba Factory Outlet

Siapa yang menyangka ditempat ini pula saya menemukan sebuah mushola. Mungkin pengelola tempat ini berpikir sangat perlu memberikan ruang kosong untuk shalat bagi pengunjung muslim, selain orang Indonesia banyak juga terdapat pengunjung dari timur tengah yang mengunjungi tempat ini yang memerlukan tempat untuk menunaikan kewajibannya.

Letak musholanya disudut factory outlet. Apabila tidak mau repot mencarinya, bisa melihat peta area factory outlet yang gambar musholanya cukup jelas atau bisa menanyakan dengan petugas keamanan disitu, mereka akan memberitahukannya. Setelah menemukan Mushola, jangan lupa pencet bel dahulu, bel tersambung ke waklie talkie petugas. Mushola tidak selalu dibuka seperti di Indonesia, mushola dibuka apabila ada pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah shalat. Setelah memencet bel, petugas yang juga cleaning service setempat akan mendatangi untuk membantu membukakan pintu mushola. Setelah selesai shalat, jangan lupa memecet bel lagi karena setelah mushola dipakai akan ditutup kembali.

Mushola di Area Gotemba Factory Outlet

Mushola di Area Gotemba Factory Outlet

Belum semua outlet dikunjungi dan waktu terbatas pula yang membuat kami harus kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke Izu. Hari sudah mulai sore selama perjalanan ke Izu persisnya menuju hotel Harvest Izu yang menjadi tempat istirahat malam ini. Dan hari mulai gelap dan hujan mulai turun dengan deras yang disangka hanya hujan biasa yang selalu dialami di Jakarta. Setelah tiba di Hotel, baru mengetahui bahwa hujan ini disertai badai. Keluar dari bus, angin kencang menerpa. Petugas hotel yang menyambut didepan gerbang lobi dengan menggunakan payung mengatakan kepada tour leader sedang hujan badai malam ini dan memberi harapan kepada kami besok badai akan reda.

Gunung Fuji, tampak dari kejauhan

Gunung Fuji, tampak dari kejauhan

Tapi sayang harapan itu tidak terwujud. Keesokan harinya angin badai masih kencang walau hujan sudah reda. Rencananya akan melihat keindahan gunung fuji menggunakan ropeway dan menikmati cruise di danau Ashi tidak terwujud. Tapi masih bisa bersyukur masih bisa melihat gunung Fuji melalui kamar hotel dan menikmati keindahan Hakone setelah saya menyadari pagi harinya bahwa indahnya kota kecil Hakone yang berlatar belakang danau Ashi dan gunung Fuji.

Ingin rasanya saya lebih lama lagi di Hakone

Ingin rasanya saya lebih lama lagi di Hakone

Hari itu kami harus kembali ke Tokyo karena besoknya (14 Mei 2105) sudah harus kembali ke Tanah Air. Ingin rasanya saya lebih lama lagi di Hakone menikmati Jepang dengan aroma kota kecilnya yang tenang dan menikmati keindahannya panoramanya. Perjalanan yang menyenangkan ini memang berakhir namun kenangannya tidak akan dengan mudah dilupakan.

Ucapan terima kasih untuk Pak Dedi, Pak Didit, Pak Tri, Pak Win, Pak Sulatro, Pak Sanusi, Pak Ismet, Pak Otje, Pak Bowo, Pak Budi, Pak Michael dan Aryo, juga untuk Pak Tisna dan Pak Fran

Ucapan terima kasih untuk Pak Dedi, Pak Didit, Pak Tri, Pak Win, Pak Sulatro, Pak Sanusi, Pak Ismet, Pak Otje, Pak Bowo, Pak Budi, Pak Michael dan Aryo, juga untuk Pak Tisna dan Pak Fran

Jakarta, 31 Mei 2015

Fadly Rahman

Mei 31, 2015 - Posted by | Surat Pembaca dan Artikel

1 Komentar »

  1. Dear Bang Fadly, saya berencana bersama keluarga untuk tour ke Jepang di bulan Juli 2016, saya tertarik untuk menggunakan tour leader Tisna, apakah saya bias dapatkan alamat kontaknya ??? terimakasih, Endang

    Komentar oleh Endang Iradati | Januari 22, 2016 | Balas


Tinggalkan komentar